Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Arus Mudik, Waspadai Dua Titik Rawan Macet di Tol Jombang-Mojokerto

Arus Mudik, Waspadai Dua Titik Rawan Macet di Tol Jombang-Mojokerto

Jombang (beritajatim.com) – Arus mudik dan balik lebaran 2024 di tol Jombang-Mojokerto (Jomo) terdapat dua titik rawan kemacetan. Pertama di pintu keluar atau exit tol Jombang. Kedua pintu keluar gerbang tol Bandar.

Kemcaetan tersebut diprediksi terjadi. Itu karena adanya peningkatan arus lalu lintas di ruas jalan sepanjang 40,5 kilometer tersebut. Gerbang tol Jombang berada di Desa Pesantren Kecamatan Tembelang, sedangkan gerbang tol Bandar berada di Desa Kayen Kecamatan Bandarkedungmulyo Kabupaten Jombang.

“Ada dua titik rawan kemacetan selama arus mudik dan arus balik di tol Jombang. Yakni di GT (gerbang tol) Jombang danb GT Bandar. Karena jumlah kendaraan selama lebaran 2024 kami prediksi mengalami peningkatan,” ujar Kepala Departemen Operasi Astra Tol Jomo, Yuni Rihal, Jumat (5/4/2024).

Yuni menjelaskan, pada periode lebaran tahun ini, puncak arus mudik di ruas Tol Jombang – Mojokerto diprediksi terjadi pada Senin, 8 April 2024 dengan estimasi 71 ribu kendaraan melewati ruas tersebut.

Sedangkan puncak arus balik pada Minggu, 14 April 2024 dengan estimasi 99 ribu kendaraan. “Secara total, diprediksi 1,2 juta kendaraan melintas di ruas Tol Jombang – Mojokerto, atau meningkat 5,2% dibandingkan lebaran tahun lalu,” kata Yuni merinci.

Apa penyebab kemacetan di dua lokasi itu? Yuni mengungkapkan, pertama di exit tol Jombang, tepatnya di Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang. Kemacetan di lokasi ini disebabkan oleh limpahan arus lalu lintas dari jembatan Ploso yang baru.

Juga adanya arus lalu lintas arah Jombang Kota. Para pengguna jalan ini biasanya sedang menuju tempat wisata atau tujuan silaturahmi saat lebaran. Sudah begitu, di lokasi tersebut juga terdapat lampu TL (Traffic Light).

Situasi macet panjang di GT Jombang juga terjadi pada Lebaran lalu. Arus padat merayap, bahkan macet hingga kawasan pesantren Tambakberas yang arah selatan, sedangkan arah utara hingga jembatan Ploso.

“Kami sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas jika terjadi kemacetan di titik ini. Pengguna jalan akan dialihkan ke gerbang tol berikutnya. Yakni, gerbang tol Bandar atau gerbang tol Mojokerto Barat,” lanjut Yuni Rihal.

Selanjutnya, titik kemacetan kedua berada di akses keluar gerbang tol Bandar. Kemacetan tersebut terjadi karena adanya penyempitan jalur atau bottle neck di Jembatan Kayen. Jembatan ini berada di jalur arteri dan berdekatan dengan pintu keluar tol.

Selain itu juga dipicu oleh adanya dua palang pintu kereta api yang jaraknya berdekatan. Satu palang pintu berada di Jl Raya Plosorejo Kecamatan Bandarkedungmulyo. Lalu, palang pintu kedua di Jl Raya Mengkreng Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri. Kondisi itu diperparah dengan adanya Simpang Bangjuri (Jombang-Nganjuk-Kediri).

“Apabila terjadi kepadatan di exit tol Bandar, maka pengguna jalan akan dialihkan ke gerbang tol Jombang atau gerbang tol Nganjuk. Itu antisipasi yang kita lakukan selama arus mudik dan balik lebaran,” urainya.

PJR Polda Jatim Terjunkan 111 Personel 

Gerbang tol Jombang yang ada di Kecamatan Tembelang

Untuk mengantisipasi tingginya mobilitas, lanjutnya, selain melakukan persiapan rekayasa lalu lintas dengan PJR Polda Jatim III, Astra Tol Jomo juga menyiapkan tambahan 12 mobile reader yang digunakan untuk mengurai kepadatan di gerbang tol.

Kanit PJR (Patroli Jalan Raya) Jatim III Warugunung Ditlantas Polda Jatim AKP Yudiyono menjelaskan, ruas tol mulai dari Bandarkedungmulyo sampai Surabaya memang diwaspadai pada titik ketika pintu keluar di gerbang tol.

Nah, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Satlantas Polres Jombang, ketika arteri penuh, dialihkan ke arah Nganjuk. Namun ketika arteri masih bisa berjalan, tetap dinormalkan. PJR juga tetap mengantisipasi titik rawan kecelakaan.

“Petugas PJR ada 13 kendaraan roda empat yang siap untuk mobiling dan digelar semua di lapangan. Untuk personel dari PJR ada 31 dan dibantu dari Polda Jatim sekitar 80 personel untuk area tol. Itu disebar mulai Surabaya sampai Jawa Tengah,” tandas mantan Kasat Lantas Polres Pamekasan ini.

PJR Jatim III juga mengimbau pengguna jalan untuk selalu mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan mengikuti arahan petugas di lapangan. “Memeriksa kendaraan sebelum digunakan, menjaga tubuh tetap fit dan tidak dalam keadaan mengantuk atau lelah ketika berkendara, mematuhi batas kecepatan di jalan tol,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Tol Jombang-Mojokerto menghubungkan Desa Penompo, Kabupaten Mojokerto sampai Desa Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang. Ruas sepanjang 40,5 kilometer ini dikelola ASTRA Infra Toll Road Jombang-Mojokerto (ASTRA Tol Jomo).

Ini merupakan anak usaha dari ASTRA Infra pemegang hak konsesi atas ruas tol Jombang-Mojokerto sepanjang 40,5 km yang menjadi bagian dari Tol Trans Jawa. ASTRA Tol Jomo memiliki 3 Gerbang Tol, yaitu Gerbang Tol Mojokerto Barat, Jombang dan Bandar.

Tol Jombang-Mojokerto menjadi salah satu jalur distribusi barang serta jalur transportasi masyarakat bagi provinsi Jawa Timur dan akan berdampak positif terhadap pertumbuhan kawasan industri, perumahan, perkantoran dan pariwisata serta agrobisnis. [suf]