Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

ARPU dan Pelanggan XL Axiata Naik pada Kuartal III/2024

ARPU dan Pelanggan XL Axiata Naik pada Kuartal III/2024

Bisnis.com, JAKARTA – PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengalami kenaikan rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) selama sembilan bulan pertama 2024.

Dalam paparan kinerjanya, XL berhasil mendapatkan ARPU blended sebesar Rp43.00 pada sembilan bulan pertama 2024. Angka ini naik Rp2.000 dibandingkan dengan sembilan bulan pertama 2023 yang hanya menembus angka Rp41.000.

Adapun, ARPU Rp43 .000 pada sembilan bulan pertama 2024 merupakan campuran dari pengguna prabayar dan pascabayar. Dalam laporan tersebut, pelanggan prabayar XL menyumbang Rp42.000 dan pelanggan pascabayar menyumbang Rp88.000.

“Peningkatan blended ARPU ini tentunya searah dengan fokus perusahaan untuk meraih dan mempertahankan pelanggan yang produktif,” tulis laporan tersebut.

Selain ARPU, sampai bulan September 2024 XL berhasil meningkatkan jumlah pelanggannya. Tercatat, sampai bulan September 2024 pelanggan XL sudah mencapai 58,6 juta yang terakumulasi dari pelanggan prabayar sebanyak 56,9 juta pelanggan dan pascabayar sebanyak 1,7 juta orang

Angka ini tumbuh 1,1 juta pelanggan atau naik 2% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya hanya 57,5 juta pelanggan. 

Lebih lanjut, aplikasi MyXL dan AXISNet terus menunjukkan efektivitasnya. Kedua aplikasi telah memberikan hasil yang sangat kuat hingga sembilan bulan pertama 2024. 

Tercatat lebih dari 32 juta pelanggan yang aktif menggunakan MyXL dan AXISNet, dengan pertumbuhan Monthly Active User (MAU) telah mencapai 113% sejak Desember 2021.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan bahwa sepanjang sembilan bulan terutama di kuartal ketiga 2024, situasi dan kondisi industri telekomunikasi nasional sangat menantang, di mana kompetisi berlangsung ketat, di tengah daya beli masyarakat yang terus melemah. 

Namun, XL kata Dian mampu meraih kinerja yang cukup baik, dengan tetap mampu mencetak tingkat profitabilitas yang tumbuh positif. 

Tantangan ke depan tentunya tidak akan lebih ringan, terutama kondisi ekonomi Indonesia yang masih akan terpengaruh oleh kondisi geopolitik dunia, serta tingkat daya beli masyarakat yang masih lemah. 

“Kami akan terus bekerja keras untuk tetap menjaga pertumbuhan kinerja di periode yang akan datang, dan kami yakin akan mampu melakukannya,” kata Dian dalam keteranganya, Kamis (7/11/2024).