Apresiasi Penyelenggaraan Mudik Lebaran 2025, AHY: Ada Peningkatan

Apresiasi Penyelenggaraan Mudik Lebaran 2025, AHY: Ada Peningkatan

Jakarta, Beritasatu.com – Sebanyak 154 juta orang telah melaksanakan mudik pada Angkutan Lebaran 2025, meningkat 5,6% dari prediksi awal yang hanya mencapai 146 juta.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan arus mudik dan arus balik Lebaran 2025. Salah satunya adalah Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi.

Menurut AHY, keberhasilan pengelolaan arus mudik dan arus balik Lebaran 2025 tidak lepas dari kepemimpinan yang efektif dan strategi taktis yang dijalankan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Ia mengakui pentingnya koordinasi dengan seluruh stakeholder, mulai dari kementerian teknis, kepolisian, hingga operator transportasi untuk mewujudkan pelayanan publik yang optimal dalam sektor transportasi nasional.

“Saya melihat ada penambahan dari prediksi awal untuk mudik Lebaran 2025 ini. Tadi Pak Menteri Perhubungan sudah menyampaikan justru dari prediksi awal ada peningkatan 5,6% dari yang diprediksi 146 juta,” kata AHY dalam acara penutupan Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu di Kantor Kemenhub, Jakarta, Sabtu (12/4/2025).

“Realisasinya itu 154 juta perjalanan ini penduduk kita yang melakukan perjalanan selama mudik lebaran walaupun memang ada penurunan dari tahun 2024,” tambahnya.

Keberhasilan penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun ini juga didukung oleh berbagai kebijakan strategis, termasuk pelaksanaan skema work from anywhere (WFA) atau flexible working arrangement (FWA) yang mampu mengurai kepadatan arus balik.

Selain itu, simulasi yang tepat dan respons cepat terhadap kondisi cuaca, infrastruktur, serta lalu lintas memberikan dampak positif terhadap manajemen pergerakan masyarakat.

Dari sisi ekonomi, pemerintah turut hadir dalam meringankan beban masyarakat dengan menurunkan harga tiket pesawat domestik hingga 15%, penyesuaian tarif tol dan penyediaan program mudik gratis.

Penurunan harga tiket ini merupakan hasil dari sinergi antara pemerintah, BUMN dan pihak swasta yang saling berkontribusi melalui insentif, seperti pengurangan tarif bandara, subsidi avtur dan kebijakan PPN yang ditanggung pemerintah.

Menko AHY memaparkan, tiket pesawat, khususnya domestik ekonomi berhasil diturunkan selama beberapa minggu sebesar 13% hingga 15%.

Selain itu, turunnya harga avtur menunjukkan bahwa Pertamina sebagai BUMN juga turut bekerja dan memberikan kontribusi.

Selanjutnya, biaya tambahan bahan bakar (fuel surcharge) mengalami penurunan, ditambah dengan adanya intervensi pemerintah melalui penanggungan sebagian PPN.

“Ini ada kontribusi dari semua penurunan tarif jasa kebandaraan, baik yang ditanggung oleh konsumen maupun oleh pengelola bandara Angkasa Pura, InJourney dan lain sebagainya,” jelasnya.

Putra sulung Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menggarisbawahi bahwa  transportasi bukan semata tentang fisik perjalanan, melainkan juga menyentuh dimensi emosional dan sosial masyarakat.

Menurutnya, mudik adalah  perjalanan hati mewujudkan kebahagiaan, kehangatan, dan silaturahmi. Oleh karena itu, keberhasilan sistem transportasi harus dilihat bukan hanya dari sisi teknis, tetapi juga dari dampaknya terhadap kehidupan masyarakat.

Menko AHY juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan agar pemerintah terus hadir dan berpihak kepada rakyat, terutama dalam penyediaan layanan publik yang strategis seperti transportasi.

Evaluasi dan perbaikan berkelanjutan menjadi kunci untuk menjadikan angkutan Lebaran tahun ini sebagai best practice bagi penyelenggaraan tahun-tahun mendatang.

“Bahwa ini bukan sesuatu yang autopilot. Ada sistem yang bekerja, ada pemerintah yang hadir, ada orkestrasi di semua lini pusat maupun daerah, lintas K/L, lintas instansi,” tuturnya.

“Jadi kalau kita menyadari bahwa kita sangat bergantung pada sistem, bukan orang per orang, maka selalu kita niatkan untuk terus memperbaiki dan menguatkan sistem kita, termasuk sistem komando pengendalian secara nasional,” imbuhnya.

Penutupan Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu dihadiri oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Kepala Basarnas Mohammad Syafii, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dan Wakil Menteri Perhubungan Suntana.

Kemudian, Deputi BNPB, Staf Ahli Kemenko Ekon, Staf Khusus Menko Infra Herzaky Mahendra Putra, Asops Panglima TNI, Perwakilan Korlantas, serta perwakilan lembaga-lembaga terkait lainnya.

Kehadiran berbagai unsur terkait, termasuk perwakilan TNI, Polri, BNPB, serta jajaran lembaga dan BUMN transportasi menunjukkan kuatnya sinergi lintas sektor dalam mendukung kelancaran penyelenggaraan mudik Lebaran 2025.