Jakarta –
Fetish merupakan ketertarikan seksual pada objek yang tak biasa. Gairah seksual ini bisa muncul ketika seseorang melihat sesuatu yang biasanya bersifat tidak seksual misalnya sepatu atau kaki.
Psikiater Richard Krueger, MD, dari Colombia University mengatakan hampir setiap hal bisa menjadi objek fetish seseorang. Menurut sebuah penelitian, fetish yang paling umum melibatkan bagian tubuh, seperti kaki, atau fitur tubuh, seperti obesitas, tindik, atau tato. Kaki adalah objek fetish yang paling umum.
“Apapun yang dapat Anda bayangkan,” kata Krueger kepada WebMD dikutip Kamis (10/4/2025).
Apa penyebab munculnya fetish?
Belum ada penyebab pasti dari gangguan fetisisme.
Beberapa teori mencakup pengalaman masa kecil seperti faktor biologis, seperti perkembangan otak yang tidak normal sampai faktor budaya, karena penelitian telah menunjukkan tingkat fetisisme yang berbeda dalam budaya yang memandang seksualitas secara berbeda satu sama lain.
“Fetisisme juga dapat muncul akibat melihat perilaku seksual yang tidak pantas selama masa kanak-kanak atau akibat pelecehan seksual,” kata Kenneth Rosenberg, MD, profesor psikiatri di Weill Cornell Medical College.
Apakah fetish termasuk gangguan kejiwaan?
Fetish secara definisi bukan termasuk gangguan kejiwaan. Tetapi dapat mencapai tingkat tersebut jika menyebabkan penderitaan yang intens dan berkepanjangan.
Laman Psychology Today menjelaskan, menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition (DSM-5), gangguan fetisisme adalah kondisi ketika terdapat penggunaan atau ketergantungan yang terus-menerus dan berulang terhadap objek tak hidup untuk mencapai gairah seksual. Diagnosis gangguan fetisisme diberikan jika seseorang tidak bisa mencapai gairah seks tanpa objek tertentu.
Kriteria diagnostik untuk gangguan fetisisme, sebagaimana tercantum dalam DSM-5, meliputi:
Terjadi selama periode sedikitnya enam bulan dengan orang tersebut memiliki fantasi, dorongan, atau perilaku yang berulang, intens, dan membangkitkan gairah seksual yang melibatkan benda mati (seperti pakaian dalam dan sepatu wanita) atau fokus yang sangat spesifik pada bagian tubuh nongenital.Fantasi, dorongan seksual, atau perilaku tersebut menyebabkan tekanan yang signifikan atau mengganggu fungsi sosial, pekerjaan, atau pribadi.Objek fetish bukanlah pakaian yang digunakan dalam cross-dressing dan tidak dirancang untuk stimulasi genital taktil, seperti vibrator.
(kna/up)