Jakarta: Kebakaran merupakan suatu potensi permasalahan yang bisa terjadi pada perumahan, gedung, maupun sebuah kawasan. Seiring dengan pesatnya pembangunan, maka semakin tinggi pula risiko kebakaran yang mungkin terjadi. Tidak sedikit kerugian yang disebabkan oleh bencana kebakaran baik kerugian materi ataupun korban jiwa.
Untuk itu, diperlukan langkah-langkah preventif untuk meminimalkan potensi risiko terjadinya kebakaran, baik dari penyediaan alat pemadam kebakaran, jalur evakuasi yang jelas. Bahkan langkah preventif dari penggunaan material pada sebuah bangunan yang sering disebut sebagai passive fire protection.
“Kami berkomitmen untuk terus menerapkan sistem proteksi kebakaran bangunan gedung, serta memastikan penerapannya secara konsisten di seluruh Indonesia,” kata Direktur Bina Permukiman dan Perumahan Ditjen Cipta Karya Kementerian PU Dian Irawati dalam seminar dilansir, Jumat, 15 November 2024.
Ia juga mengungkapkan, pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) bagi tenaga ahli di bidang keselamatan kebakaran. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) adalah upaya memelihara dan meningkatkan kompetensi, profesionalitas, dan produktivitas tenaga kerja kualifikasi jabatan ahli secara berkesinambungan.
“Dibutuhkan kolaborasi serta komunikasi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, serta asosiasi terkait dalam penanganan kebakaran,” tambah Dian Irawati.
Sementara itu, Direktur Propan Raya Yuwono Imanto menjelaskan mengenai active fire protection, passive fire protection, building fire safety management, life safety and means of egress, dan fireman and fire engine access. Propan Raya menggandeng Tremco untuk menjadi sebuah sistem fire protective coating yang dapat menjadi solusi dan proteksi pada baja.
“Khusus untuk Passive fire protection terdapat bahan pelapis cat tahan api digunakan untuk meningkatkan kemampuan permukaan untuk menahan api, penghalang api untuk membentuk ruangan tertutup, dan partisi penghalang asap untuk membagi-bagi ruangan guna membatasi gerakan asap,” kata dia.
Seminar Perlindungan Bangunan Gedung Terhadap Bahaya Kebakaran merupakan kerja sama antara Propan Raya dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Kementerian PU. Acara seminar dihadiri oleh kurang lebih 150 peserta offline dan online meliputi arsitek, akademisi, pihak pemerintah maupun asosiasi.
“Propan Raya sadar betul mengenai pentingnya langkah preventif dalam bencana kebakaran, oleh karena itu dengan inovasi yang terus berkembang, lahirlah sebuah sistem yang apik hasil kolaborasi Propan Raya dan Tremco untuk melahirkan sebuah fire protective coating,” ujar Yuwono.
Jakarta: Kebakaran merupakan suatu potensi permasalahan yang bisa terjadi pada perumahan, gedung, maupun sebuah kawasan. Seiring dengan pesatnya pembangunan, maka semakin tinggi pula risiko kebakaran yang mungkin terjadi. Tidak sedikit kerugian yang disebabkan oleh bencana kebakaran baik kerugian materi ataupun korban jiwa.
Untuk itu, diperlukan langkah-langkah preventif untuk meminimalkan potensi risiko terjadinya kebakaran, baik dari penyediaan alat pemadam kebakaran, jalur evakuasi yang jelas. Bahkan langkah preventif dari penggunaan material pada sebuah bangunan yang sering disebut sebagai passive fire protection.
“Kami berkomitmen untuk terus menerapkan sistem proteksi kebakaran bangunan gedung, serta memastikan penerapannya secara konsisten di seluruh Indonesia,” kata Direktur Bina Permukiman dan Perumahan Ditjen Cipta Karya Kementerian PU Dian Irawati dalam seminar dilansir, Jumat, 15 November 2024.
Ia juga mengungkapkan, pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) bagi tenaga ahli di bidang keselamatan kebakaran. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) adalah upaya memelihara dan meningkatkan kompetensi, profesionalitas, dan produktivitas tenaga kerja kualifikasi jabatan ahli secara berkesinambungan.
“Dibutuhkan kolaborasi serta komunikasi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, serta asosiasi terkait dalam penanganan kebakaran,” tambah Dian Irawati.
Sementara itu, Direktur Propan Raya Yuwono Imanto menjelaskan mengenai active fire protection, passive fire protection, building fire safety management, life safety and means of egress, dan fireman and fire engine access. Propan Raya menggandeng Tremco untuk menjadi sebuah sistem fire protective coating yang dapat menjadi solusi dan proteksi pada baja.
“Khusus untuk Passive fire protection terdapat bahan pelapis cat tahan api digunakan untuk meningkatkan kemampuan permukaan untuk menahan api, penghalang api untuk membentuk ruangan tertutup, dan partisi penghalang asap untuk membagi-bagi ruangan guna membatasi gerakan asap,” kata dia.
Seminar Perlindungan Bangunan Gedung Terhadap Bahaya Kebakaran merupakan kerja sama antara Propan Raya dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Kementerian PU. Acara seminar dihadiri oleh kurang lebih 150 peserta offline dan online meliputi arsitek, akademisi, pihak pemerintah maupun asosiasi.
“Propan Raya sadar betul mengenai pentingnya langkah preventif dalam bencana kebakaran, oleh karena itu dengan inovasi yang terus berkembang, lahirlah sebuah sistem yang apik hasil kolaborasi Propan Raya dan Tremco untuk melahirkan sebuah fire protective coating,” ujar Yuwono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(END)