Magetan (beritajatim.com) – Kasus penipuan online kembali menelan korban. Kali ini, Sunarti, seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Magetan, kehilangan uang sebesar Rp104.500.000 akibat modus pembaruan data perbankan yang dilakukan oleh pelaku melalui telepon dan WhatsApp.
Menurut pengakuan Sunarti, awalnya ia menerima panggilan telepon yang tidak ditanggapinya. Tak lama kemudian, pelaku menghubunginya lewat WhatsApp dan mengaku ingin membantu memperbarui data perbankannya.
“Ngakunya dari Taspen. Saya ditelepon enggak saya respon. Terus akhirnya dikasih WA. Nah, ya itu persis data-datanya itu saya betul semua,” ungkap Sunarti, Kamis (27/3/2025)
Setelah mengecek dan merasa semua data sesuai, ia pun mengikuti instruksi pelaku.Pelaku meminta Sunarti untuk tetap mengaktifkan ponselnya meski sedang dalam rapat.
“Saya bilang saya mau rapat, terus enggak apa-apa nanti tapi HP-nya jangan dimatikan,” katanya.
Namun, kecurigaan mulai muncul ketika pelaku menyinggung dana yang tersimpan di bank lain atas namanya. Merasa ada yang tidak beres, Sunarti akhirnya mematikan ponselnya. Namun, perangkatnya tiba-tiba tidak bisa digunakan.
“Begitu saya matikan, HP sudah mulai hack, enggak bisa ada apa-apa,” ujarnya.
Ia pun segera berlari ke Bank Jatim untuk mengecek rekeningnya dan mendapati bahwa saldonya telah terkuras. Dari jumlah awal Rp104.500.000, hanya tersisa Rp47.000.
“Untung yang di bank-bank lain saya dipantau untuk mentransfer ke situ, saya bilang saya enggak ada,” tambahnya.
Sunarti langsung melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Ia juga mengetahui bahwa ada warga lain yang menjadi korban dengan kerugian lebih besar, mencapai Rp224.000.000.
Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap modus kejahatan siber yang semakin canggih. Jangan pernah memberikan data pribadi, kode OTP, atau mengikuti instruksi dari pihak yang mengaku sebagai bank tanpa konfirmasi langsung.
Jika menerima panggilan atau pesan mencurigakan, segera hubungi pihak bank atau laporkan ke kepolisian untuk menghindari potensi kerugian. [fiq/but]
