Jakarta, CNN Indonesia — Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) mengkritik kinerja para anggota DPR selama masa kampanye Pemilu 2024 sepanjang Januari hingga Februari lalu.
Peneliti bidang kelembagaan Formappi I Made Leo Wiratma menilai para anggota dewan lebih sibuk berkampanye ketimbang mengikuti rapat. Padahal, antara 16 Januari hingga 6 Februari masih masuk dalam masa Sidang III.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Leo mengatakan DPR selama masa sidang tersebut tak menghasilkan produk legislasi atau undang-undang apa pun alias nihil.
“Perencanaan yang begitu luar biasa banyaknya, menggambarkan DPR tidak fokus bekerja. Sehingga, berujung pada tidak menghasilkan satu pun RUU yang disahkan alias nihil,” kata Leo dalam jumpa pers di kantor Formappi, Jakarta Timur, Senin (4/3).
Leo menyebut selama masa sidang tersebut, DPR memiliki beban kerja untuk menyelesaikan 19 RUU yang saat ini dalam pembahasan tingkat satu. Ada pula 34 RUU lain yang siap masuk pembahasan tingkat satu.
Namun, kata Leo, tak ada satu pun RUU yang mengalami perkembangan berarti.
“DPR tidak berhasil menyelesaikan satu RUU pun meski begitu banyak RUU yang sedang dibahas dalam pembahasan tingkat I,” ujarnya.
Menurut Leo, DPR mestinya bisa menyelesaikan RUU yang saat ini dinilai tengah mendesak dan harus segera disahkan. Masing-masing yakni RUU DKJ dan RUU Desa.
“Terdapat dua RUU yakni RUU Daerah Khusus Jakarta (DKJ) dan RUU Perubahan UU Desa yang jika secara sungguh-sungguh dibahas dapat menghasilkan satu atau dua RUU yang disahkan,” katanya. (khr/fra)
[Gambas:Video CNN]