Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah Kota [Pemkot] Surabaya masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat. Terkait penerapan anggaran Makan Bergizi Gratis [MBG] yang dipangkas dari Rp15 ribu menjadi Rp10 ribu per porsi/anak, Kamis (5/12/2024).
Pemangkasan MBG ini, Presiden Prabowo bilang disesuaikan dengan kondisi keluarga menengah ke bawah di Indonesia. Yang rata rata memiliki 3 – 4 anak, sehingga setiap keluarga tersebut mendapat bantuan makan bergizi Rp30-Rp40 ribu per hari.
Menanggapi perubahan anggaran MBG tersebut, Walikota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan masih akan menunggu petunjuk teknis, dan juga komunikasi lebih lanjut dari pemerintahan pusat. “Ya kita nunggu keputusan pusat saja,” terang Eri, Kamis (5/12).
Dia juga belum bisa menjelaskan rencana detail ke depan apakah ada pihak vendor [UMKM] yang urung mengundurkan diri, melihat kabar dipangkasnya anggaran MBG ini. Kata Eri, dirinya masih menunggu kepastian dari pemerintah yang ada di atasnya. “Kita belum bisa menyampaikan hal itu [apakah vendor mengundurkan diri], karena kita menunggu juknisnya dulu dari pemerintah pusat,” ucap Eri.
“Dan juga menunggu kepastian harganya berapa insyaallah kita akan kooridnasi lagi. Jadi menunggu dulu ya kepastiannya,” tutup Walikota Surabaya itu. [kun]
