Magetan (beritajatim.com) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Magetan menyampaikan rencana pengembalian dana hibah kepada Pemerintah Kabupaten Magetan. Ketua KPU Magetan, Noviano Suyide, mengungkapkan bahwa dari total anggaran hibah yang diterima, saat ini masih tersisa sekitar Rp7,9 miliar. Namun, sebagian dana tersebut masih akan digunakan untuk menyelesaikan beberapa kewajiban yang belum dibayarkan.
“Iya, terima kasih. Jadi anggaran hibah sampai hari ini di KPU itu masih ada sekitar Rp 7,9 miliar. Namun kami masih ada beberapa yang belum dibayarkan,” ujar Noviano, Senin (5/5/2025)
Ia mencontohkan beberapa pengeluaran yang masih menunggu penyelesaian antara lain renovasi ruangan teknis dan kul, penetapan hasil pemilu, serta proses pengosongan gudang. Meski begitu, pihaknya telah melakukan rapat pleno dan memastikan bahwa pengembalian dana hibah akan dilakukan sesuai ketentuan.
“Insyaallah nanti anggaran hibah yang akan kami kembalikan ke Pemerintah Kabupaten Magetan itu sekitar Rp7 M sampai Rp7,5 M range-nya,” lanjutnya.
Terkait proses pengembalian, Noviano menjelaskan bahwa KPU akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait seperti Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbang), Bupati, dan DPRD Kabupaten Magetan. Proses pengembalian ini mengikuti regulasi yang berlaku, yaitu maksimal tiga bulan setelah penetapan hasil pemilu.
“Dan sesuai dengan peraturan undang-undang, kita maksimal itu mengembalikan hibah itu 3 bulan setelah penetapan. Nah, penetapan itu kan kami gelar bulan April akhir. Tapi insyaallah nanti di bulan Juni kami akan langsung kembalikan,” katanya.
Selanjutnya, setelah anggaran hibah dikembalikan, KPU Magetan tetap akan melanjutkan tugas dan fungsinya, terutama dalam dua hal pokok: pemutakhiran data pemilih secara berkelanjutan dan pendidikan politik kepada masyarakat.
“Iya, setelah anggaran dan hibah dikembalikan, tugas kami tentunya adalah yang pertama adalah pemutakhiran data pemilih berkelanjutan yang tetap kami akan lakukan di KPU Kabupaten Magetan. Yang kedua adalah pendidikan pemilih, pendidikan politik pemilih itu akan tetap kami lakukan secara berkelanjutan seperti itu,” pungkas Noviano. [fiq/but]
