Jeddah (beritajatim.com) – Wukuf di Padang Arafah musim haji tahun ini jatuh pada Kamis (5/6/2025) mendatang. Jemaah haji Indonesia diingatkan fokus persiapan wukuf di Arafah, yang dilanjutkan dengan bermalam di Muzdalifah, lalu melontar jumroh di Mina.
Amirul Hajj Indonesia Tahun 1446 H/2025 M yang juga Menteri Agama, Nasaruddin Umar, mengimbau jemaah haji Indonesia agar fokus mempersiapkan diri menyambut puncak ibadah haji, yakni wukuf di Arafah. Hal itu disampaikan Amirul Hajj setiba di Bandar Udara (Bandara) Internasional King Abdulaziz, Jeddah, Kamis (29/5/2025) malam sebagaimana dilansir Kemenag.go.id , Jumat (30/5/2025).
“Kita selalu ingin-wanti (mengingatkan, Red.), seluruh jemaah haji fokus pada pelaksanaan haji. Jangan sampai kita mengejar sunnah, tapi gagal mendapatkan yang wajib,” ujarnya.
Dia menambahkan, ada banyak faktor yang menentukan sahnya proses ibadah haji para jemaah. Namun katanya, dari semua faktor itu, ada dua hal penting yang mencakup kesiapan jemaah untuk menjalani semua rukun, wajib, dan sunnah haji dengan taat asas. Yakni kesiapan dalam hal pengetahuan tentang haji dan kondisi fisik.
Selain itu, ada dua pesan penting yang disampaikan Amirul Hajj kepada seluruh jemaah haji Indonesia. Apa itu? Pertama, memahami syarat dan rukun haji dengan baik. Menurutnya, pelayanan jemaah tidak hanya mencakup logistik seperti konsumsi, transportasi, dan akomodasi, namun juga mencakup pelatihan ibadah yang mendalam.
“Kalau rukunnya tak terpenuhi, maka ibadahnya bisa tak sah. Ini yang harus kita jaga,” tegasnya.
Kehadiran Amirul Hajj, katanya, membawa misi penting untuk memastikan seluruh layanan jemaah haji Indonesia berjalan optimal, termasuk aspek pelayanan dan pembinaan ibadah. “Sebelum berangkat, kami sudah melakukan pertemuan internal, briefing kepada anggota Amirul Hajj. Kami tegaskan bahwa pelayanan jemaah bukan hanya logistik dan fasilitas, tapi juga pemahaman mendalam tentang rukun dan syarat ibadah,” ujarnya.
Hal kedua, jemaah harus menjaga kesehatan dan jangan memaksakan diri. Menag menyoroti pentingnya menjaga kesehatan menjelang wukuf di Arafah.
Dia mengingatkan agar jemaah tidak memaksakan diri menjalankan ibadah sunnah, seperti arbain di Madinah, jika kondisi fisik tak memungkinkan. “Kita harus utamakan yang wajib,” ingatnya.
Kartu Nusuk
Sementara itu, hingga Kamis (29/5/2025), Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi mencatat sebanyak 208.181 jemaah haji Indonesia sudah mendapatkan kartu Nusuk.
Pembagian Kartu Nusuk kepada jemaah haji menjadi kewenangan Syarikah. Tahun ini, Kementerian Agama bekerja sama dengan delapan Syarikah dalam penyediaan layanan jemaah haji: Rifadah, Rawaf Mina, Mashariq Dzahabiyah (Sana Mashariq), Rifad, Mashariq Mutamayyizah (Rakeen Mashariq), Dluyuful Bait, Rehlat wa Manafea, dan MCDC.
Update dari Kementerian Haji Arab Saudi, saat ini sudah 208.181 jemaah haji Indonesia yang sudah menerima Kartu Nusuk, baik jemaah reguler maupun khusus. Ini setara 96 persen dari 217.147 jemaah haji Indonesia yang sudah tiba di Tanah Suci,” tegas Nasrullah Jasam, di Jeddah, Kamis.
PPIH Arab Saudi terus berupaya mendorong syarikah melakukan percepatan dalam pendistribusian kartu Nusuk. Sejumlah langkah yang disiapkan, yaitu membuat ruang operasional akselerasi distribusi kartu Nusuk, menunjuk penanggung jawab proses akselerasi distribusi kartu Nusuk pada tingkat sektor dan daker, dan menyiapkan pelaporan digital berbasis kloter.
“Kita terus minta syarikah agar bisa segera mendistribusikan kartu Nusuk kepada jemaah haji Indonesia yang belum mendapatkan,” katanya. [air]
