AMDK Galon Isi Ulang Terpapar Sinar Matahari, Memicu Mitigasi BPA

21 October 2023, 17:40

INFO NASIONAL – Paparan suhu matahari pada saat proses distribusi kemasan galon isi ulang berpotensi memicu migrasi Bisphenol A (BPA) ke dalam air minum di dalamnya. Hal itu dikatakan Mochamad Chalid, pakar polimer yang juga mengepalai lembaga Center for Sustainability and Waste Management – Universitas Indonesia (CSWM UI), beberapa waktu lalu.“Peluruhan BPA sangat tergantung pada suhu, dan berapa lama galon kemasan air minum isi ulang itu disimpan atau digunakan, yang bisa berdampak terjadinya migrasi BPA ke dalam produk air minum dalam kemasan,” kata Mochamad Chalid.Peluruhan bahan kimia BPA ke air minum dalam kemasan (AMDK) galon isi ulang bukan hanya terjadi karena paparan sinar matahari pada saat distribusi, tapi bisa juga karena faktor lain. Seperti, pencucian galon polikarbonat yang tidak tepat, misalnya.“Faktor lain adalah potensi keasaman (Ph), karena galon isi ulang itu dicuci dengan deterjen, maka dapat meningkatkan keasaman pada air dalam kemasan,” katanya. Panas matahari bukan satu-satunya pemicu peluruhan BPA. Goncangan keras yang dialami oleh galon-galon air selama perjalanan truk-truk pengangkutnya juga dapat menyebabkan senyawa berbahaya ini terlepas.Seperti diulas oleh Mochamad Chalid, proses pencucian yang tidak benar juga dapat memperburuk situasi. Banyak dari pengguna mencuci galon polikarbonat ini menggunakan sikat kasar dan air panas, dengan harapan membersihkan galon secara sempurna. Namun, ironisnya, proses ini justru mempercepat peluruhan BPA. Air panas, bersama dengan gesekan dari sikat, dapat merusak lapisan polikarbonat dan memungkinkan BPA untuk terlepas lebih mudah.Besarnya bahaya BPA pada manusia ditekankan oleh Pandu Riono, pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat dari Universitas Indonesia. Dalam forum wawancara di salah satu stasiun swasta, Pandu Riono menekankan bahwa risiko kesehatan yang ditimbulkan akibat BPA dampaknya bukan main-main.“Bahkan sejak dalam kandungan sudah ada potensi yang bisa mengganggu pertumbuhan janin, sehingga dalam perkembangannya akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan, termasuk di antaranya ASD (Autism Spectrum Disorder) atau autisme, dan ADHD (Attention Deficit/Hyperactivity Disorder),” kata Pandu Riono.Menurut Pandu Riono, akumulasi konsumsi air (yang terkontaminasi BPA) dalam jangka panjang akan menimbulkan banyak sekali gangguan dalam sistem tubuh manusia. Gangguan kesehatan ini bisa muncul dalam bentuk berbagai macam gangguan, dari reproduksi hingga kanker.“Semua penyakit ini trend-nya sedang meningkat, walau bukan disebut penyakit menular,” katanya. “Air yang disimpan dalam kemasan zat toksik ini secara perlahan-lahan meracuni kita, tanpa kita sadari,” kata Pandu.Bisphenol A (BPA) adalah senyawa kimia yang digunakan secara luas dalam produksi polikarbonat, plastik yang kuat dan tahan panas, serta dalam pembuatan resin epoxy. Namun, keberadaan BPA dalam produk sehari-hari seperti botol plastik, kemasan makanan, dan galon air polikarbonat memiliki potensi risiko kesehatan yang serius bagi manusia. BPA dianggap sebagai endokrin disruptor, yang berarti senyawa ini dapat mengganggu sistem hormonal dalam tubuh manusia manusia.Terpapar BPA dalam jangka panjang bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, termasuk masalah reproduksi, peningkatan risiko kanker, gangguan perkembangan pada anak-anak, serta masalah kesehatan mental. Sejauh ini, beberapa negara dan yurisdiksi telah mengambil langkah-langkah tegas. Uni Eropa, Kanada, dan beberapa negara bagian di Amerika Serikat telah mengeluarkan larangan atau memperketat regulasi terkait penggunaan BPA.Uni Eropa, misalnya, telah memperkenalkan regulasi yang melarang penggunaan BPA dalam botol bayi sejak 2011. Pada 2018, Uni Eropa juga melarang penggunaan BPA dalam kemasan makanan bayi dan mengeluarkan regulasi untuk membatasi penggunaan BPA dalam produk- produk makanan lainnya.Pada 2010, Kanada menjadi negara pertama yang mengklasifikasikan BPA sebagai zat berbahaya. Sejak itu, Kanada melarang penggunaan BPA dalam botol bayi, serta mengurangi jumlah BPA yang diperbolehkan dalam produk makanan.Di Amerika Serikat, beberapa negara bagian seperti California, Connecticut, dan Washington telah memperketat regulasi terkait penggunaan BPA dalam produk-produk anak-anak dan bayi. Selain itu, Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat juga telah melarang penggunaan BPA dalam botol bayi sejak 2012. (*) 

Tokoh

Partai

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi