Alasan RI Tambah Seribu Warga Gaza yang Akan Diobati: Keluarganya Dibawa Nasional 7 Agustus 2025

Alasan RI Tambah Seribu Warga Gaza yang Akan Diobati: Keluarganya Dibawa
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        7 Agustus 2025

Alasan RI Tambah Seribu Warga Gaza yang Akan Diobati: Keluarganya Dibawa
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Ada alasan di balik ditambahnya jumlah warga Gaza Palestina yang hendak dijemput untuk berobat ke Indonesia.  
Jumlah rencana kuota bertambah 1.000 orang dibandingkan pernyataan awal Presiden Prabowo Subianto sebelum lawatan ke negara-negara tetangga Palestina pada 9 April 2025.
Sedangkan pada keterangan terbaru, Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi, mengatakan Indonesia siap menampung 2.000 warga Palestina.
Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menjelaskan bahwa penambahan angka dari 1.000 menjadi 2.000 warga Palestina itu kemungkinan untuk menampung keluarga korban perang juga.
“Ya mungkin (bertambah) seribu sama keluarganya yang (juga) dibawa ke sini,” katanya saat ditemui di Kantor Kemenlu RI, Kamis (7/8/2025).
Sugiono mengatakan saat ini pemerintah sedang menyiapkan alternatif tempat untuk menampung ribuan warga Gaza yang terluka di Indonesia.
Salah satunya adalah Pulau Galang dengan pertimbangan memiliki fasilitas karena pernah jadi tempat isolasi pasien Covid-19.
“Kemarin Presiden (Prabowo) menyebut Pulau Galang, kita sedang melihat, karena waktu itu kan pernah dipakai untuk tempat perawatan Covid-19, jadi ada infrastruktur sudah di sana,” ucapnya.
Sugiono menjelaskan bahwa upaya persiapan untuk menampung warga Palestina di Indonesia ini juga terus dimatangkan.
Karena Presiden Prabowo Subianto, kata Sugiono, pernah meminta izin kepada negara-negara tetangga Palestina untuk melakukan penjemputan.
“Jadi sewaktu-waktu itu bisa dilaksanakan, ya kita sudah siap,” imbuhnya.

Sugiono juga menjelaskan bahwa pertemuan terakhir Prabowo dengan otoritas Palestina, mereka mengizinkan warga negaranya dirawat di Indonesia.
Namun, untuk izin dari negara-negara tetangga, Sugiono menyebut persetujuan masih dalam proses pembicaraan terus-menerus.
 
“Belum sampai ke sana (persetujuan), ya kan kemarin itu disampaikan, kita ada permintaan. Permintaan yang ngomongnya lebih teknis juga belum seperti apa, makanya kalau misalnya itu tiba-tiba terjadi, kita sudah siap,” tandasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.