Bisnis.com, JAKARTA— PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison/IOH) memutuskan untuk mundur dari seleksi pengguna pita frekuensi 1,4 GHz yang digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison Muhammad Buldansyah menekankan setiap langkah strategis yang diambil perusahaan tidak semata-mata didasari modal finansial, tetapi juga mempertimbangkan faktor ekonomi dan bisnis.
“Semua yang Indosat lakukan pertimbangan-pertimbangan, baik secara ekonomi bisnis maupun layanan pelanggan dan juga mendukung objektif dari pemerintah. Ujung-ujungnya pertimbangan bisnis,” kata Buldansyah di Kantor Indosat, Jakarta pada Selasa (7/10/2025).
Buldansyah menegaskan seluruh keputusan perusahaan pada akhirnya selalu bermuara pada pertimbangan bisnis agar Indosat dan industri telekomunikasi nasional dapat tumbuh sehat serta berkembang sejalan dengan program pemerintah.
Ketika ditanya mengenai rencana keikutsertaan dalam lelang frekuensi lain seperti 700 MHz dan 2,6 GHz, Buldansyah belum memberikan konfirmasi lebih jauh.
“Nanti ada sesinya, nanti ada waktunya,” katanya.
Sebelumnya, Komdigi telah membuka seleksi penggunaan pita frekuensi 1,4 GHz untuk layanan Broadband Wireless Access (BWA) tahun 2025.
Sebanyak tujuh perusahaan mengambil dokumen seleksi pada 11–20 Agustus 2025, yakni PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk, PT Indosat Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Netciti Persada, PT Telekomunikasi Seluler, dan PT Eka Mas Republik.
Namun, dari tujuh calon peserta tersebut, hanya lima yang menyerahkan dokumen permohonan pada 23 September 2025 yaitu PT Eka Mas Republik, PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Indosat Tbk, PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk, dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, tiga perusahaan dinyatakan lengkap yakni PT Eka Mas Republik, PT Telemedia Komunikasi Pratama, dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, sementara Indosat dan XLSMART dokumennya tidak lengkap dan akhirnya menyatakan mundur dari proses seleksi.
Dengan begitu, kini tersisa tiga peserta yang akan melanjutkan ke tahap lelang harga, yakni PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Eka Mas Republik, dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Mereka akan memperebutkan pita frekuensi 1,4 GHz yang terbagi ke dalam tiga zona.
Selain 1,4 GHz, Komdigi juga tengah menyiapkan lelang untuk pita frekuensi 700 MHz dan 2,6 GHz. Meski belum diumumkan secara resmi, lelang 700 MHz ditargetkan bisa digelar pada akhir tahun ini. Pita 700 MHz merupakan frekuensi kategori low band dengan cakupan luas, sedangkan 2,6 GHz termasuk mid band yang menawarkan keseimbangan antara cakupan dan kapasitas.
