Airlangga Tekankan Peran Strategis Sektor Retail dan UMKM Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Airlangga Tekankan Peran Strategis Sektor Retail dan UMKM Dorong Pertumbuhan Ekonomi

JAKARTA – Perekonomian Indonesia pada kuartal II-2025 mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,12 persen (yoy). Salah satu pendorong utama pertumbuhan pada periode ini yaitu konsumsi rumah tangga yang memberikan kontribusi signifikan sebesar 2,64 persen terhadap total pertumbuhan ekonomi.

Sementara itu, porsi konsumsi rumah tangga sendiri terhadap PDB nasional pada kuartal ini mencatat capaian sebesar 54,25 persen.

“Pak Presiden ingin pertumbuhan (ekonomi) kita 8 persen. Maka kita cari pengali terbesar. Nah, pengali terbesar ini adalah sektor konsumsi. Jadi kita beri tepuk tangan konsumsi. Konsumsi itu diikuti oleh pertumbuhan UMKM. Jadi kita lihat tadi UMKM yang mengisi sektor konsumsi itu tinggi, dan tentu kita mengapresiasi brand lokal,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya, dikutip Kamis, 28 Agustus. 

Airlangga mengatakan, program BINA Lebaran, Friday Mubarak, Holiday Sale, BINA Hari Belanja Diskon (HBD) Indonesia, Indonesia Shopping Festival, Jakarta Great Sale, Solo Raya Great Sale memperlihatkan keberhasilan bagaimana sinergi antara pelaku usaha, pemerintah, pemerintah daerah, dan pelaku usaha mampu menggerakkan konsumsi masyarakat.

“Kemudian juga sektor yang di bawah Kementerian Pariwisata, bagaimana mem-bundling belanja menjadi tujuan para turis. Terutama turis Malaysia yang biasanya hunting di Indonesia. Dan arahan Bapak Presiden sudah membolehkan bahwa airport-airport kita dibuka untuk penerbangan internasional atau regional. Nah, dengan demikian mungkin kita juga bisa mendorong program atau kampanye belanja di Indonesia,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia menunjukkan tren positif dimana jumlah kunjungan pada tahun 2024 tercatat sebanyak 13 juta kunjungan dengan nilai devisa sebesar Rp296 triliun. 

Adapun hingga bulan Juni 2025, kunjungan wisman telah mencapai 7 juta kunjungan atau telah melebihi setengah capaian tahun 2024, dengan tren ini, devisa yang dihasilkan sampai Juni 2025 diperkirakan dapat mencapai Rp160 triliun yang sekaligus memberikan peluang besar bagi sektor ritel, kuliner, dan produk kreatif lokal.

Di sisi lain, Airlangga juga menjelaskan terkait prospek perdagangan Indonesia ke depan yang semakin cerah dan optimis, di mana Indonesia saat ini tengah dalam proses penandatanganan kerja sama IEU-CEPA yang akan membuka akses pasar Eropa dengan biaya masuk nol.

Selain itu, ia menambahkan, ketidakpastian tarif dengan Amerika Serikat juga telah terselesaikan dan menjadikan Indonesia sebagai negara ketiga yang berhasil mencapai kesepakatan dan Indonesia juga mencatat kemenangan dalam sengketa perdagangan di WTO terkait produk biodiesel melawan Eropa.

“Kita harus kejar pariwisata itu sebagai low hanging fruit. Dan itu juga penghasil devisa yang besar. Jadi seperti untuk mendukung pembelian di dalam negeri mari kita keroyok juga sektor pariwisata. Kalau kita keroyok antara Menteri UMKM, Menteri Perdagangan, Menteri Pariwisata saya yakin semakin lama dolar akan semakin masuk ke Indonesia,” pungkas Airlangga.