Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the acf domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/xcloud.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Ahli Ungkap Makanan dan Minuman yang Disukai Sel Kanker, Nomor 5 Kerap Dikonsumsi – Xcloud.id
Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Ahli Ungkap Makanan dan Minuman yang Disukai Sel Kanker, Nomor 5 Kerap Dikonsumsi

Ahli Ungkap Makanan dan Minuman yang Disukai Sel Kanker, Nomor 5 Kerap Dikonsumsi

Jakarta

Kanker adalah penyakit yang kompleks dan bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor genetik hingga gaya hidup seperti pola makan yang buruk disebut dapat meningkatkan risiko kanker.

Makanan tertentu diketahui dapat mendukung pertumbuhan sel kanker, karena mengandung bahan yang merangsang perkembangan dan penyebaran sel-sel kanker di tubuh. Dikutip dari The University of Texas MD Anderson Cancer Center, ahli diet klinis Alyssa Tatum membagikan lima makanan dan minuman yang telah dikaitkan dengan kanker. Berikut penjelasannya.

1. Daging merah

Daging merah telah dikaitkan dengan kanker kolorektal atau kanker usus besar. Meski demikian, menurut Tatum, bukan berarti seseorang sama sekali tidak boleh mengonsumsinya. Ia menyarankan agar daging merah dikonsumsi lebih jarang dan dalam porsi yang lebih kecil.

“Kami tidak sepenuhnya mengatakan ‘Jangan memakannya,’ tetapi kami mengatakan, ‘Cobalah untuk mengurangi frekuensi asupan daging merah dan pilih porsi yang lebih kecil,'” kata Tatum.

Ahli gizi dari MD Anderson itu merekomendasikan pola makan yang sebagian besar berbasis tumbuhan. Sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, buah-buahan, serta aneka biji-bijian sebaiknya memenuhi dua pertiga dari asupan harian. Sementara itu, sepertiga sisanya dapat diisi dengan protein hewani rendah lemak dan produk susu.

Ia juga menyarankan untuk mengonsumsi kurang dari 18 ons daging merah per minggu. Tidak yakin seberapa banyak itu? Bayangkan 18 ons daging setara dengan enam tumpukan kartu remi atau dua bola softball.

Tatum juga mencatat bahwa suhu saat memasak daging merah dapat memengaruhi risiko kanker. Misalnya, daging yang dipanggang seperti burger dan steak memiliki potensi karsinogen lebih tinggi dibandingkan jika dimasak pada suhu yang lebih rendah dengan metode seperti memanggang dalam oven atau sous vide.

“Jika dimasak pada suhu yang sangat tinggi, mereka dapat menghasilkan karsinogen yang terkait dengan kanker,” kata Tatum.

Apabila seseorang ingin mengonsumsi daging merah, Tatum menyarankan agar memilih potongan yang rendah lemak, membuang bagian lemak, atau merendam daging sebelum dimasak. Sumber protein sehat lainnya termasuk protein nabati, serta protein hewani rendah lemak seperti unggas dan makanan laut.

2. Daging Olahan

Kategori daging lain yang memiliki risiko tinggi terhadap kanker adalah daging olahan.

Daging olahan merujuk pada segala jenis daging yang telah diawetkan atau mengalami perubahan bentuk dan rasa. Ini mencakup sebagian besar produk daging yang dijual di balik konter makanan, serta hotdog, ham, bacon, dan sosis.

Jenis daging ini sering diawetkan menggunakan nitrat dan nitrit, yang menurut Tatum dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal dan kanker lambung.

Membuat perubahan dalam pola makan bisa terasa memberatkan, oleh karena itu Tatum menyarankan untuk memulainya dari langkah kecil. Misalnya, saat membeli daging olahan, pilihlah produk yang bebas nitrat dan nitrit, atau pilih yang memiliki kandungan natrium dan lemak lebih rendah.

“Saya sarankan untuk mencari tahu apakah ada pengganti makanan sehat yang tersedia dan membaca label untuk membandingkan produk,” katanya.

3. Alkohol

Alkohol telah dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker lambung, kolorektal, esofagus, hati, pankreas, dan payudara.

“Alkohol menyebabkan kerusakan pada jaringan seiring berjalannya waktu yang dapat menyebabkan perubahan pada DNA sel dan peningkatan risiko kanker,” kata Tatum.

Bagi mereka yang tetap ingin mengonsumsi alkohol, disarankan untuk melakukannya secara moderat, maksimal satu gelas per hari untuk wanita, dan dua gelas per hari untuk pria.

4. Makanan dan Minuman Ultra Proses

Makanan dan minuman ultra-olahan secara tidak langsung terkait dengan peningkatan risiko kanker karena kandungan gula dan natriumnya yang tinggi. Hal ini dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas.

“Mengonsumsi makanan olahan yang tinggi kalori dan rendah nilai gizi dapat meningkatkan risiko kanker dengan menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas. Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker,” kata Tatum.

Ia menyarankan untuk mengurangi konsumsi makanan ultra-olahan dengan menerapkan prinsip moderasi dan memilih porsi yang lebih kecil.

“Sulit untuk mengatakan 100% tidak akan pernah mengonsumsi makanan olahan lagi. Itu bisa jadi sulit atau tidak realistis bagi sebagian orang,” katanya.

5. Makanan dan Minuman dengan Tambahan Gula

Produk yang mengandung tambahan gula atau pemanis buatan secara tidak langsung dikaitkan dengan risiko kanker.

Sama seperti makanan yang sangat diproses, produk yang dimaniskan ini dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas, yang pada akhirnya meningkatkan risiko kanker.

Meskipun ada sejumlah penelitian mengenai potensi risiko kanker dari pemanis buatan, Tatum menyebutkan bahwa hasilnya masih beragam.

Ia menganjurkan penggunaan pemanis buatan dengan prinsip yang sama seperti penggunaan gula: secukupnya saja.

Bagaimana Pola Makan Dapat Memengaruhi Risiko Kanker?

Tatum menjelaskan bahwa mengonsumsi makanan tertentu, seperti daging asap, pada satu kesempatan tidak akan langsung menyebabkan kanker. Menurutnya, risiko kanker lebih dipengaruhi oleh kebiasaan konsumsi yang berulang-ulang dalam jangka waktu panjang, bukan akibat dari satu kali makan.

“Ini adalah paparan berulang dari waktu ke waktu dan itulah yang perlu dikhawatirkan, jadi cobalah untuk memakannya dalam jumlah sedang,” katanya.

(suc/suc)

Merangkum Semua Peristiwa