Adopsi AI di Asean Capai 68%, Perbankan-Telko Pakai untuk Deteksi Penipuan

Adopsi AI di Asean Capai 68%, Perbankan-Telko Pakai untuk Deteksi Penipuan

Bisnis.com, JAKARTA— Lenovo, perusahaan teknologi asal China, mengungkap mayoritas organisasi di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, telah menjalankan teknologi kecerdasan buatan (AI). Perusahaan di sektor perbankan menggunakan teknologi tersebut untuk deteksi penipuan.

Executive Director CAP & ANZ Infrastructure Solutions Group (ISG) Lenovo Kumar Mitra mengatakan peluang adopsi AI di Indonesia masih sangat besar. 

Mengutip studi Lenovo bersama IDC yang menunjukkan 68% organisasi di Asean, termasuk Indonesia, telah menjalankan beban kerja AI di lingkungan hybrid atau on-premises, jauh di atas rata-rata global.

Sektor-sektor seperti perbankan, telekomunikasi, dan manufaktur pun telah memanfaatkan AI untuk deteksi penipuan, pemeliharaan prediktif, hingga layanan pelanggan. 

“Sektor tersebut juga fokus pada pengelolaan data lokal dan kepatuhan menjadi faktor yang sangat krusial,” kata Kumar kepada Bisnis, Senin (22/9/2025).

Ke depan, Lenovo melihat AI PC dan edge AI sebagai peluang transformatif. Di Asia Pasifik, 43% organisasi melaporkan peningkatan produktivitas dari penggunaan PC bertenaga AI, dan 65% berencana mengadopsinya.

“Dengan pertumbuhan ekonomi digital, budaya kerja hybrid, dan industri kreatif di Indonesia, AI PC berpotensi memainkan peran transformatif,” kata Kumar.

Teknologi ini, imbuhnya, mampu memberdayakan karyawan dengan kolaborasi yang lebih cepat, wawasan real-time, serta pemrosesan AI lokal yang tidak selalu bergantung pada cloud. 

Dikombinasikan dengan ekspansi edge AI, inovasi ini membuka jalan baru bagi bisnis untuk meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan digital.

Lenovo, lanjut Kumar, juga menaruh fokus pada layanan profesional yang kini menjadi prioritas CIO di Asia Pasifik, khususnya terkait Governance, Risk, and Compliance (GRC).

Di kawasan Asean, sebanyak 44% CIO telah memanfaatkan layanan profesional berbasis AI, dan 56% lainnya berencana untuk mengadopsinya. 

“Lenovo menjawab kebutuhan ini melalui solusi seperti AI Fast Start, yang membantu mempercepat proses optimalisasi dan skalabilitas proyek AI,” kata Kumar. 

Dampak AI

Kumar menjelaskan penerapan AI juga telah banyak membantu perusahaan.  ST Logistics berhasil mengotomatisasi operasional gudang dengan solusi Lenovo yang meningkatkan kecepatan pemrosesan pesanan hingga 40% sekaligus menurunkan konsumsi energi 30%.

Startup AI SharonAI juga memanfaatkan Lenovo TruScale untuk mengakses infrastruktur berbasis GPU tanpa investasi awal besar, memberi fleksibilitas menambah kapasitas sesuai kebutuhan. 

Menurut Kumar, contoh-contoh tersebut menunjukkan bagaimana infrastruktur full stack Lenovo dapat membantu pelanggan memaksimalkan performa, meningkatkan skalabilitas, serta mendukung efisiensi biaya dan inovasi jangka panjang.