Ada 120 Juta Lebih Pengguna, Ini Cara Platform Glints Mengamankan Data Supaya Tidak Diretas

5 March 2024, 20:06

TEMPO.CO, Jakarta – Glints hadir sebagai platform online bagi para pencari kerja di Asia Tenggara. Berdasarkan data terakhir, sudah lebih dari 120 juta pengguna memanfaatkan Glints untuk mengembangkan karir mereka. Ada yang merekrut dan direkrut sebagai pekerja.Glints berpusat di Taiwan dengan visi menjadi platform talenta terdepan di Asia Tenggara. Ini bisa terwujud bila Glints terus berkomitmen mempermudah para pencari kerja untuk mendapatkan lowongan atau tawaran di platform mereka.Secara teknis, Glints bukanlah perusahaan yang merekrut ratusan juta pengguna untuk bekerja kepada mereka. Namun, ini adalah platform atau wadah yang bisa dipakai pengguna untuk mencari pekerjaan. Dari pantauan Tempo, Selasa, 5 Maret 2024, Glints memajang lebih dari ribuan lowongan, dengan kriteria yang ditentukan oleh pihak perekrut.Hadirnya Glints sebagai solusi jitu mendapatkan pekerjaan secara online, ternyata membawa dampak pula terhadap risiko keamanan data pengguna. Di masa kini, peretasan secara online untuk mendapatkan data pribadi pengguna internet marak terjadi. Akibatnya banyak yang takut untuk beraktivitas di internet, semisalnya di Glints.Permasalahan soal data pribadi dan keamanan siber di Glints, dinilai oleh Steve Sutanto selaku Co-Founder Glints, sebagai atensi bagi perusahaan itu. Glints diklaim mampu menjaga privasi dan melindungi informasi pribadi pencari kerja dengan sangat serius.”Keamanan data ini penting bagi kami. Melindunginya adalah tanggung jawab kami. Sistem yang diterapkan di platform Glints untuk mengamankan data sudah teruji dan sejauh ini kuat,” kata Steve melalui keterangan tertulis eksklusif yang diterima Tempo.Glints didukung dengan teknik enkripsi canggih untuk mengamankan data saat transit antar perangkat pengguna dengan layanan di servernya. Fitur ini, kata Steve, membuat Glints semakin teruji dalam memenuhi aspek keamanan dan data penggunanya.Iklan

“Kami juga mematuhi kebijakan dan peraturan terkait perlindungan data. Ini kami evaluasi serta audit rutin untuk mengidentifikasi jika seandainya ada celah kerawanan dicuri. Kami melakukan ini supaya mengurangi risiko dan potensi kebobolan data yang bisa merugikan pengguna,” ucap Steve.”Ancaman memang terus berkembang, tapi dengan ini pula kami berkomitmen untuk terus memantau sistem dan aktivitas mencurigakan dengan teknologi keamanan terbaru,” kata Steve.Menurut Steve, metode yang kini dipakai oleh Glints dalam menerapkan firewall dan sistem deteksi intrusi, bisa menjadi penambah keamanan dan mengurangi celah kebobolan secara berkala.”Jika pun nanti masih ada pelanggaran data, kami memiliki protokol untuk meresponsnya dengan cepat, termasuk memberitahu pengguna soal dampaknya dan merekomendasikan sejumlah langkah untuk dilakukan,” ujar Steve.Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi