Mau Coba ‘Cut Off’ Gula di 2026? Dokter Gizi Beberkan Manfaatnya ke Tubuh

Mau Coba ‘Cut Off’ Gula di 2026? Dokter Gizi Beberkan Manfaatnya ke Tubuh

Jakarta

Memiliki keinginan untuk mengurangi atau bahkan menghentikan konsumsi gula pada 2026? Meski terdengar sederhana, ‘cut off’ gula kerap terasa sulit dilakukan karena gula sudah menjadi bagian dari kebiasaan makan sehari-hari, terutama dari minuman manis dan makanan kemasan.

Spesialis gizi dr Nathania Sheryl Sutisna, SpGK dari RS Abdi Waluyo, menjelaskan mengurangi hingga menghentikan konsumsi gula dapat memberikan dampak positif yang luas bagi tubuh, termasuk pada sistem metabolisme secara keseluruhan.

Namun, pada fase awal pengurangan gula, sebagian orang dapat merasakan keluhan seperti pusing ringan atau rasa tidak nyaman. Kondisi ini terjadi karena tubuh sebelumnya sudah terbiasa menerima asupan gula dalam jumlah tertentu, lalu tiba-tiba mengalami penurunan.

“Tapi memang awal-awal akan kliyengan ya. Karena kan biasanya dia terbiasa dengan gula sekian, tiba-tiba turun, mungkin akan kliyengan,” ucap dr Nathania kepada detikcom, di RS Abdi Waluyo, Jakarta Pusat, Selasa (16/12/2025).

Tak hanya itu, pengurangan gula juga bermanfaat pada kesehatan wajah. dr Nathania mengatakan asupan gula yang tinggi diketahui dapat meningkatkan pembentukan advanced glycation end products (AGEs), yaitu senyawa yang berperan dalam mempercepat penuaan sel. AGEs berkontribusi terhadap munculnya kulit kusam, keriput dini, serta menurunnya elastisitas kulit.

Ketika konsumsi gula ditekan, lanjutnya, pembentukan AGEs ikut menurun. Hal ini membuat kondisi kulit berpotensi membaik secara alami. Selain itu, orang yang mulai mengurangi gula umumnya menjadi lebih sadar terhadap pilihan makanannya.

“Terus biasanya kan kalau gulanya sudah turun, dia berarti sudah lebih sadar, lebih aware kan. Kalau gula turun terus dia ikuti dengan makan sayur buahnya naik, itu kan antioksidan alami. Itu juga emang lebih cerah juga,” ucapnya lagi.

Bagaimana cara mengurangi konsumsi gula?

dr Nathania menjelaskan salah satu cara paling sederhana untuk mengontrol asupan gula adalah dengan menerapkan prinsip mindful eating.

Salah satu cara praktis yang ia disarankan adalah dengan menerapkan konsep ‘jatah satu kupon gula’ dalam sehari. Artinya, seseorang hanya memberi dirinya satu kesempatan untuk mengonsumsi makanan atau minuman manis dalam sehari. Jika jatah tersebut sudah digunakan, maka konsumsi gula tambahan sebaiknya dihindari.

Menurutnya jatah tersebut bisa berupa satu botol kecil minuman manis kemasan atau satu porsi makanan manis tertentu. Setelah itu, pilihan minuman dan makanan sebaiknya bebas gula tambahan. Dengan cara ini, asupan gula harian bisa ditekan tanpa perlu menghitung kalori secara detail.

“Jadi kalo udah minum itu, berarti nggak boleh lagi yang lain. Kecap manis juga berarti harus banget dibatesin, makan-makan manis juga dibatesin,” ucap dr Nathania.

Halaman 2 dari 2

Simak Video “Video: Berat Badan Hanya 22 Kg, Wanita Ini Meninggal Usai Diet Ekstrem”
[Gambas:Video 20detik]
(suc/up)