ITSEC dan RTN Teken Kontrak Pelatihan Siber-AI Rp1 Triliun, Dukung Program Kemenhan

ITSEC dan RTN Teken Kontrak Pelatihan Siber-AI Rp1 Triliun, Dukung Program Kemenhan

Bisnis.com, JAKARTA — PT ITSEC Asia Tbk (CYBR), emiten keamanan siber, melalui anak usahanya yaitu PT ITSEC Cyber Academy menandatangani kontrak kerja sama dengan Republik Technetronic Nusantara (RTN), penyedia layanan bagi Kementerian Pertahanan (Kemenhan). 

Adapun nilai kontrak tersebut mencapai US$60 juta atau Rp1 triliun dengan periode pelaksanaan selama 4 (empat) tahun sejak kontrak ditandatangani.

Dilansir dari keterbukaan informasi IDX, Senin (29/12/2025), melalui kontrak yang ditandatangani pada 24 Desember 2025 tersebut, ITSEC Cyber & AI Academy yang sahamnya dimiliki CYBR sebesar 99% telah ditunjuk untuk menyelenggarakan pelatihan Keamanan Siber dan Kecerdasan Buatan dengan kurikulum yang mengacu pada standar internasional.

Program ini dirancang untuk membekali peserta dengan kemampuan praktikal serta pemahaman terkini atas tren ancaman siber internasional dan pengembangan teknologi kecerdasan buatan.

Manajemen CYBR menilai kontrak ini berpotensi memberikan sejumlah dampak strategis bagi Perseroan, antara lain memperkuat portofolio layanan edukasi dan pengembangan talenta di bidang keamanan siber dan kecerdasan buatan melalui ITSEC Cyber & AI Academy.

Selain itu, kontrak tersebut dinilai berpotensi berkontribusi terhadap pendapatan Perseroan melalui lini bisnis pelatihan (academy), hal ini bergantung pada realisasi dari jadwal serta ruang lingkup layanan. Perseroan juga menilai kerjasama ini dapat meningkatkan kedudukan CYBR sebagai penyedia solusi keamanan siber yang terintegrasi, termasuk penguatan kapabilitas bagi sumber daya manusia.

Manajemen juga menegaskan bahwa keterlibatan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia berada dalam konteks end-user melalui RTN. Adapun ITSEC Cyber & AI Academy bertindak sebagai pelaksana pelatihan sesuai ruang lingkup kerja sama yang telah disepakati dalam kontrak.

Sebelumnya, ITSEC mencatat pendapatan konsolidasian sebesar Rp297,2 miliar pada kuartal III/2025, tumbuh 78% secara tahunan (year-on-year/YoY).

Dari sisi laba, perusahaan mempertahankan laba bersih Rp11,5 miliar dengan margin kotor 46%, didukung efisiensi operasional serta peningkatan kontribusi produk bernilai tambah.

Selain itu, total liabilitas perusahaan turun 28%, sementara total aset meningkat 24%, menghasilkan posisi ekuitas yang lebih kuat senilai Rp316,8 miliar.

Adapun, kas dan setara kas melonjak 105% dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi Rp22,9 miliar.

Presiden Direktur ITSEC Asia Patrick Dannacher mengatakan, pertumbuhan pendapatan konsolidasian dengan profitabilitas yang terjaga didorong oleh pelaksanaan strategi yang disiplin dan keberhasilan ekspansi platform Intellibron.

“Pertumbuhan ITSEC pada kuartal III/2025 didorong oleh kinerja kuat di segmen Managed Security Services, OT [Operational Technology] Security, serta kesuksesan komersial Intellibron, platform intelijen ancaman berbasis kecerdasan buatan yang dikembangkan sepenuhnya oleh tim riset dan pengembangan ITSEC,” kata Dannacher dalam keterangan resmi, Minggu (2/11/2025).

Platform Intellibron, lanjut Dannacher, awalnya dirancang untuk mendukung 60 juta pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia. Namun, kini platform tersebut menjadi kontributor pendapatan terbesar ITSEC pada 2025 karena mampu menghadirkan layanan keamanan siber yang skalabel, otomatis, dan prediktif bagi berbagai jenis organisasi.

Dannacher menambahkan, Intellibron telah diadopsi oleh perusahaan di sektor keuangan, telekomunikasi, dan infrastruktur, serta memperluas jangkauannya ke India, Afrika, dan Timur Tengah.