Airlangga Sebut I-EAEU FTA sebagai Milestone Baru Indonesia di Eropa

Airlangga Sebut I-EAEU FTA sebagai Milestone Baru Indonesia di Eropa

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Indonesia resmi menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan kawasan Eurasia melalui skema Indonesia–Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I-EAEU FTA).

Penandatanganan kesepakatan tersebut dilakukan oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso dalam kunjungannya ke Rusia pada Minggu, 21 Desember.

“Itu sebuah milestone baru di Eropa,” ujar Airlangga saat konferensi pers, pada Jumat 26 Desember.

Airlangga menjelaskan bahwa sebelumnya Indonesia telah menjalin sejumlah perjanjian dagang dengan negara dan kawasan Eropa lainnya, antara lain Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Uni Eropa atau IEU-CEPA, serta kerja sama dengan Swiss dan negara sekitarnya melalui Indonesia–EFTA CEPA (IE-CEPA).

Menurutnya, kesepakatan I-EAEU FTA menjadi kabar positif bagi penguatan hubungan perdagangan Indonesia dengan negara-negara Eropa.

Ia menyebut perjanjian ini sebagai salah satu pencapaian penting tahun ini, di mana sebagian besar kerja sama dagang Indonesia telah terwujud, sementara sisanya masih dalam tahap penyelesaian.

“Ini merupakan tonggak sejarah di tahun ini, hampir semua negara bekerja sama dengan Indonesia, yang lain masih dalam proses,” ujar Airlangga.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan bahwa penandatanganan perjanjian telah rampung dan pemerintah kini berfokus pada percepatan implementasi.

Ia menegaskan bahwa Indonesia dan mitra di kawasan Eurasia sepakat untuk segera menindaklanjuti perjanjian tersebut.

Budi menambahkan langkah awal yang dilakukan adalah pembentukan business council, termasuk rencana pendirian Indonesia–EAEU Business Council, guna mempermudah komunikasi dan kerja sama antara pelaku usaha Indonesia dengan mitra dagang di negara-negara Eurasia.

“Semua persiapan sudah dilakukan meskipun perjanjian belum sepenuhnya diimplementasikan. Saat ini, masing-masing pihak sudah mulai mencari mitra usaha,” jelasnya.

Selain itu, ia menyampaikan pemerintah juga menyiapkan penyelenggaraan business forum yang akan diawali secara daring dan melibatkan kawasan EAEU serta Uni Eropa.

“Untuk itu, kami telah bekerja sama dengan APINDO dan juga KADIN karena pelaksanaan business forum secara fisik membutuhkan waktu, kami memanfaatkan perwakilan perdagangan dan ITPC di negara-negara Eropa. Di Uni Eropa yang memiliki 27 negara anggota, Indonesia memiliki 12 perwakilan yang akan dimaksimalkan untuk mendukung penyelenggaraan business forum, termasuk dengan EAEU,” jelasnya

Sebagai informasi, perjanjian I-EAEU FTA ditandatangani pada 21 Desember 2025 dengan lima negara anggota Uni Ekonomi Eurasia, yakni Rusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Belarus, dan Armenia, dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) EAEU yang dihadiri para kepala negara, termasuk Presiden Rusia.

Budi menambahkan dengan penandatanganan tersebut, proses perjanjian dinyatakan selesai dan tinggal menunggu tahap ratifikasi serta implementasi.

“Kita tidak menunggu ratifikasi rampung untuk mulai bergerak, melainkan sudah diawali dengan pembentukan business council dan penyelenggaraan business forum,” ujarnya.

Untuk diketahui, kawasan ini merupakan salah satu tujuan ekspor dan impor penting bagi Indonesia dan pada 2024, nilai perdagangan Indonesia dengan Uni Ekonomi Eurasia tercatat mencapai 4,52 miliar dolar AS, dengan ekspor sebesar 1,89 miliar dolar AS dan impor senilai 2,63 miliar dolar AS.