Tubuh Kekurangan Vitamin D? Ini 8 Dampak yang Bisa Dirasakan

Tubuh Kekurangan Vitamin D? Ini 8 Dampak yang Bisa Dirasakan

Jakarta

Sering merasa mudah lelah, nyeri otot, atau gampang jatuh sakit tanpa alasan yang jelas? Bisa jadi tubuh sedang kekurangan vitamin D.

Nutrisi ini berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang, fungsi otot, hingga sistem kekebalan tubuh. Sayangnya, masih banyak orang yang belum menyadari pentingnya asupan vitamin D bagi kesehatan sehari-hari.

Tanda Kekurangan Vitamin D

Ada beberapa tanda yang dapat muncul saat tubuh kekurangan vitamin D. Dikutip dari laman Healthline, berikut penjelasannya.

1. Sering Sakit atau Infeksi

Vitamin D berinteraksi langsung dengan sel-sel yang bertanggung jawab untuk mengatasi infeksi. Jika sering sakit, kadar vitamin D yang rendah mungkin menjadi faktor penyebabnya.

Penelitian menunjukkan ada hubungan antara kekurangan vitamin D dan infeksi saluran pernapasan, seperti flu, bronkitis, dan pneumonia. Ulasan tahun 2020 juga menemukan, kekurangan vitamin D dikaitkan dengan beberapa penyakit virus, seperti:

2. Kelelahan

Beberapa penelitian menunjukkan kekurangan vitamin D bisa menyebabkan kelelahan. Studi tahun 2019 pada 480 irang dewasa lanjut usia mengaitkan kekurangan vitamin D dengan gejala kelelahan.

Sementara, penelitian pada 39 anak mengaitkan kadar vitamin D yang rendah dengan kualitas tidur yang buruk, durasi tidur yang lebih pendek, dan waktu tidur yang terlambat. Hal ini bisa menyebabkan peningkatan kelelahan.

Sebuah riset juga menunjukkan bahwa suplementasi vitamin D bisa mengurangi tingkat keparahan kelelahan pada orang yang mengalami kekurangan vitamin D.

3. Nyeri Tulang dan Punggung

Vitamin D menjaga kesehatan tulang dengan meningkatkan penyerapan kalsium oleh tubuh. Nyeri tulang dan nyeri punggung bawah mungkin merupakan gejala kekurangan vitamin D.

Pada ulasan tahun 2018, dari 81 penelitian ditemukan bahwa orang dengan radang sendi, nyeri otot, dan nyeri kronis yang meluas cenderung mempunyai kadar vitamin D yang lebih rendah daripada orang tanpa kondisi tersebut.

4. Kecemasan dan Depresi

Kekurangan vitamin D juga dikaitkan dengan kecemasan dan depresi, khususnya pada lansia. Tapi, beberapa hasil penelitian saling bertentangan dan penelitian lebih lanjut masih diperlukan.

Efek dari suplemen vitamin D jua beragam, Namun, beberapa ulasan menemukan bahwa splemen ini bisa membantu meringankan gejala depresi.

5. Penyembuhan Luka yang Lambat

Luka yang sembuh lebih lambat, baik setelah operasi maupun akibat cedera, dapat menjadi tanda kadar vitamin D yang rendah. Sebuah ulasan pada tahun 2019 menemukan bahwa kekurangan vitamin D dapat mengganggu sejumlah aspek dalam proses penyembuhan luka, termasuk pada pasien yang menjalani operasi gigi.

Hal ini diduga karena vitamin D berperan dalam meningkatkan produksi senyawa penting untuk pembentukan jaringan kulit baru selama proses penyembuhan. Selain itu, peran vitamin D dalam mengendalikan peradangan dan membantu melawan infeksi juga dinilai penting agar luka dapat pulih dengan optimal.

6. Rambut Rontok

Peneliian menunjukkan, kerontokan rambut mungkin disebabkan oleh kekurangan nutrisi. Dalam sebuah studi, kadar vitamin D yang rendah dikaitkan dengan alopecia areata, penyakit autoimun yang ditandai dengan kerontokan rambut yang parah.

Studi tahun 2015 yang melibatkan 48 orang dengan kondisi ini menemukan bahwa penggunaan vitamin D sintesis secara topikal selama 12 minggu meningkatkan pertumbuhan rambu secara signifikan.

7. Nyeri Otot

Sering kali, sulit mengetahui penyebab nyeri otot. Namun, kekurangan vitamin D mungkin menjadi salah satu penyebabnya. Dalam sebuah studi tahun 2014 ditemukan bahwa 71 persen sebagian pengidap nyeri kronis mengalami kekurangan vitamin D.

8. Penambahan Berat Badan

Obesitas merupakan faktor risiko untuk kekurangan vitamin D. Menurut studi pada tahun 2020 pada orang dewasa, ditemukan kemungkinan adanya hubungan antara kadar vitamin D yang rendah dengan lemak perut dan peningkatan berat badan. Meski demikian efek ini lebih terlihat pada pria.

(elk/suc)