Bisnis.com, JAKARTA — Para ilmuwan akhirnya berhasil memecahkan salah satu misteri besar tentang cumi-cumi dan gurita. Mereka berhasil membaca kode genetik (DNA) dari hewan laut dalam yang langka, yaitu cumi-cumi vampir (Vampyroteuthis infernalis).
Penemuan ini membantu menjawab pertanyaan lama, bagaimana hubungan antara cumi-cumi dan gurita di masa lalu?
Selama bertahun-tahun, para ilmuwan bingung bagaimana nenek moyang yang mirip cumi-cumi bisa berkembang menjadi gurita seperti yang kita kenal sekarang.
Ternyata, jawabannya ada pada cumi-cumi vampir, hewan laut dalam yang hidup jauh di bawah permukaan laut dan jarang terlihat manusia.
Cumi-cumi vampir memiliki penampilan unik. Matanya tampak menyala, tubuhnya berwarna merah gelap, dan memiliki delapan lengan seperti gurita. Meski namanya menyeramkan sperti hantu, hewan ini sebenarnya tidak berbahaya.
Dari hasil penelitian terbaru, para ilmuwan menemukan bahwa secara genetik, cumi-cumi vampir adalah perpaduan antara cumi-cumi dan gurita.
Dilansir dari Live Sience Rabu (24/25/2025), penelitian yang diterbitkan pada akhir November ini menunjukkan bahwa DNA cumi-cumi vampir masih sangat mirip dengan cumi-cumi dan sotong, meskipun secara kelompok ia lebih dekat dengan gurita.
Karena itulah, para ilmuwan menyebutnya sebagai fosil hidup, yaitu makhluk hidup yang masih menyimpan ciri-ciri nenek moyangnya dari ratusan juta tahun lalu.
Menariknya, DNA cumi-cumi vampir sangat besar, bahkan hampir empat kali lebih besar dari DNA manusia. Ini menjadikannya salah satu genom terbesar yang pernah dipelajari pada hewan laut sejenis.
Berbeda dengan gurita modern yang DNA nya sering berubah dan bercampur, susunan DNA cumi-cumi vampir relatif tetap dan kuno.
Sederhananya, ini adalah hewan yang secara genetik masih terjebak di masa lalu, seperti gambaran awal nenek moyang cumi-cumi dan gurita sekitar 300 juta tahun yang lalu.
Cumi-cumi vampir sendiri sudah lama membingungkan para ilmuwan. Saat pertama kali ditemukan lebih dari seabad lalu, hewan ini sempat dikira sebagai gurita. Baru beberapa puluh tahun kemudian, ilmuwan menyadari bahwa cumi-cumi vampir adalah kelompok unik yang berbeda dari cumi-cumi maupun gurita.
Penemuan DNA ini sangat penting karena cumi-cumi vampir sangat sulit dipelajari. Mereka hidup di laut dalam, jarang terlihat, hidup menyendiri, dan tidak bisa bertahan lama jika dipelihara di akuarium, mirip seperti hantu. Karena itu, mendapatkan sampel DNA mereka adalah hal yang sangat langka.
Para ilmuwan kini semakin yakin bahwa cumi-cumi vampir adalah kunci untuk memahami asal-usul gurita dan cumi-cumi modern. Selain tampilannya yang unik dan misterius, hewan ini ternyata menyimpan rahasia besar tentang sejarah kehidupan di laut.(Nur Amalina)
