Jakarta –
Para dokter di New York mengingatkan adanya peningkatan signifikan kasus ‘tripledemic’ yakni lonjakan bersamaan flu, RSV (Respiratory Syncytial Virus), dan COVID-19. Data dari Northwell Health di Long Island menunjukkan tren mengkhawatirkan di seluruh negara bagian.
Kasus RSV meningkat 35 persen, COVID-19 naik 15 persen, dan flu mencatat lonjakan paling tajam, dengan angka rawat inap melonjak sampai 75 persen hanya dalam satu pekan.
Musim liburan kerap diwarnai pertemuan keluarga dan perjalanan, tetapi kondisi ini juga menciptakan situasi ideal bagi penyebaran virus pernapasan. Di New York, kasus flu, RSV, dan COVID-19 terus meningkat sejak Thanksgiving, dan para dokter memperkirakan angkanya terus naik sepanjang musim liburan.
“Flu meningkat jauh lebih cepat dibandingkan tahun lalu,” beber Dwayne Breining, Wakil Presiden Senior Layanan Laboratorium di Northwell Health.
Sementara itu, Farber yang berbicara kepada ABC News mengatakan ia tidak menemukan kasus kematian pada pasien yang telah divaksinasi. Sebaliknya, banyak kasus berat terjadi pada pasien yang tidak menerima vaksin.
Musim flu biasanya berlangsung hingga awal musim semi. Karena itu, dokter menegaskan vaksinasi yang dilakukan sekarang masih tetap memberikan perlindungan. Para ahli kesehatan juga menekankan kebiasaan sederhana namun efektif, seperti rutin mencuci tangan, mengenakan masker saat merasa tidak sehat, serta menghindari acara liburan jika sedang sakit, guna menekan risiko penularan.
Gejala Flu yang Perlu Diwaspadai
Gejala flu umumnya meliputi demam mendadak, menggigil, nyeri otot, sakit kepala, kelelahan ekstrem, batuk, sakit tenggorokan, serta hidung tersumbat atau berair, yang sering muncul secara tiba-tiba. Pada beberapa kasus, terutama pada anak-anak, flu juga dapat disertai muntah atau diare.
Tanda bahaya yang memerlukan penanganan medis segera antara lain kesulitan bernapas, nyeri dada, pusing berat, kebingungan, atau kondisi yang sempat membaik, tetapi kemudian kambuh dan memburuk. US Center for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menegaskan bahwa gejala-gejala tersebut harus segera ditangani secara medis.
Subclade H3N2 K merupakan varian yang lebih bermutasi dari virus influenza A (H3N2), jenis flu yang telah lama dikaitkan dengan penyakit yang lebih berat dibandingkan strain lainnya. Subklade menandakan adanya perubahan genetik pada virus, yang dapat membuatnya lebih mudah menyebar atau sebagian menghindari kekebalan tubuh yang terbentuk dari infeksi sebelumnya maupun vaksinasi.
Apa Itu RSV?
RSV atau Respiratory Syncytial Virus adalah virus yang sangat mudah menular dan umum menyebabkan infeksi saluran pernapasan. Meski sering kali hanya menyerupai pilek ringan, RSV dapat menimbulkan gangguan pernapasan serius pada bayi, lansia, serta individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
Virus ini menyerang hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Sebagian besar anak terinfeksi RSV sebelum usia dua tahun, dan infeksi ulang cukup sering terjadi. Gejalanya meliputi batuk, pilek, demam, dan napas berbunyi. Bantuan medis diperlukan jika penderita mengalami kesulitan bernapas.
Halaman 2 dari 2
(avk/up)
