Satelit Starlink Gagal Fungsi di Luar Angkasa, Puing-puing Berceceran

Satelit Starlink Gagal Fungsi di Luar Angkasa, Puing-puing Berceceran

Bisnis.com, JAKARTA — Satelit Starlink dilaporkan mengalami kegagalan fungsi dan mengakibatkan puing-puing berceceran ke luar angkasa. Peristiwa itu menyebabkan satelit tersebut jatuh kembali ke atmosfer Bumi.

Berdasarkan keterangan resmi Starlink, satelit itu mengalami “anomali” yang memicu pembuangan tangki bahan pendorong. Hal ini menyebabkan lepasnya sejumlah objek kecil yang terlacak dengan kecepatan relatif rendah.

Para pengamat menyebut insiden ini kemungkinan besar disebabkan oleh sumber energi internal dan bukan karena tabrakan dengan objek lain. Akibat kejadian tersebut, sistem komunikasi dengan satelit tersebut dilaporkan terputus total.

Satelit yang terdampak diidentifikasi sebagai Starlink 35956. Unit ini baru saja diluncurkan pada (23/11/2025) sebagai bagian dari misi Starlink Group 11-30-13, menurut daftar satelit yang disusun oleh Jonathan McDowell.

Pada saat komunikasi terputus, satelit berada di ketinggian 418 kilometer. Meskipun saat ini masih dalam kondisi utuh, satelit tersebut dilaporkan sedang berputar tanpa kendali di orbitnya.

Melalui pernyataan resmi di platform X, Starlink menyatakan bahwa satelit tersebut akan memasuki kembali atmosfer Bumi. Proses peluruhan orbit ini diperkirakan akan tuntas sepenuhnya dalam beberapa minggu ke depan.

“Lintasan satelit saat ini akan menempatkannya di bawah Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), sehingga tidak menimbulkan risiko bagi laboratorium orbit maupun awaknya,” tulis manajemen Starlink dikutip, Rabu (24/12/2025).

Hingga saat ini, penyebab pasti dari peristiwa “energetik” tersebut masih belum dijelaskan secara rinci. Pihak perusahaan menyatakan bahwa tim teknis tengah bekerja cepat untuk mencari akar permasalahan dan memitigasi sumber anomali.

Sebagai langkah preventif, SpaceX sedang dalam proses memperbarui perangkat lunak pada armada satelit lainnya. Pembaruan ini dirancang untuk meningkatkan perlindungan terhadap jenis insiden serupa di masa mendatang.

Mantan astronot Space Shuttle dan kru ISS Ed Lu mencatat bahwa terdapat ratusan objek puing yang terkait dengan insiden ini. Puing-puing tersebut kini tengah dalam pantauan ketat.

“Puing-puing ini telah menyebar hingga 6.000 kilometer di sepanjang jalur orbital hanya dalam waktu beberapa hari,” ujar Lu, yang juga merupakan Co-founder dan CTO LeoLabs, sebuah perusahaan spesialis pelacakan objek di orbit. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)