Jakarta –
Lonjakan kasus penyakit pernapasan, yang dijuluki sebagai ‘tripledemic’, tengah terjadi di New York, Amerika Serikat. Kondisi ini dipicu oleh meningkatnya kasus influenza (flu), Respiratory Syncytial Virus (RSV), dan COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir.
Menurut Northwell Health di Long Island, secara keseluruhan di negara bagian New York, kasus RSV meningkat 35 persen, COVID-19 naik 15 persen, sementara influenza (flu) menjadi yang paling mengkhawatirkan dengan lonjakan rawat inap hingga 75 persen hanya dalam satu minggu.
Data terbaru negara bagian menunjukkan terdapat 1.399 pasien rawat inap akibat flu pada pekan yang berakhir 6 Desember. Angka ini meningkat tajam dibandingkan 798 pasien pada pekan sebelumnya.
Wakil Presiden Senior Layanan Laboratorium Northwell Health, Dwayne Breining, mengatakan kenaikan flu tahun ini terjadi lebih cepat dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, Kepala Kesehatan Masyarakat dan Epidemiologi Northwell Health, Bruce Farber, menyebut angka tersebut kemungkinan belum mencerminkan kondisi sebenarnya di lapangan. Menurutnya, hanya sebagian kecil masyarakat yang menjalani tes.
“Flu meningkat jauh lebih cepat dibandingkan tahun lalu,” ujar Dwayne.
Di fasilitas Northwell Health, jumlah pasien rawat inap harian juga meningkat. Jika biasanya rumah sakit merawat sekitar 2.800 pasien per hari, jumlah tersebut sempat naik menjadi 3.500 pasien dalam satu hari.
Untuk mendeteksi infeksi, Northwell Health menyediakan tes usap mandiri yang dapat mengidentifikasi flu, RSV, dan COVID secara bersamaan. Dari pemeriksaan PCR hidung yang dilakukan pekan lalu, lebih dari 37 persen sampel dinyatakan positif subtipe influenza A.
Meski vaksin flu tahun ini tidak sepenuhnya sesuai dengan strain yang beredar, dokter menegaskan vaksinasi tetap berperan penting dalam mencegah rawat inap dan kematian, terutama pada kelompok rentan.
Para dokter mengingatkan musim flu masih akan berlangsung hingga awal musim semi dan menegaskan vaksinasi tetap dianjurkan. Selain itu, langkah pencegahan seperti mencuci tangan, menggunakan masker saat sakit, dan menghindari kerumunan dinilai efektif menekan penyebaran virus.
Halaman 2 dari 2
(suc/kna)
