Lamongan Uji Coba Skema Baru Pupuk Subsidi Perikanan, Ribuan Petambak Bersiap Masuk Sistem Digital

Lamongan Uji Coba Skema Baru Pupuk Subsidi Perikanan, Ribuan Petambak Bersiap Masuk Sistem Digital

Lamongan (beritajatim.com) – Kabupaten Lamongan menjadi daerah percontohan uji coba skema baru penebusan pupuk subsidi khusus sektor perikanan.

Sosialisasi dan simulasi penebusan pupuk bersubsidi sektor perikanan yang dilaksanakan di UD Tani Jaya Desa Sukorejo Kecamatan Turi ini, menjadi langkah awal penerapan kebijakan nasional yang akan berlaku penuh mulai Januari 2026.

Sebagai salah satu sentra tambak terbesar di Jawa Timur, Lamongan dipilih untuk mensimulasikan sistem penebusan pupuk subsidi berbasis data dan teknologi digital.

Skema ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2025 dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 22 Tahun 2025.

Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menilai kehadiran kembali pupuk subsidi untuk sektor perikanan, menjadi angin segar bagi petambak.

Sebab, pupuk memegang peran krusial dalam menjaga kesuburan tanah tambak, yang berpengaruh langsung pada produktivitas panen.

“Pemerintah Kabupaten Lamongan sangat mendukung Perpres adanya subsisi pupuk sektor perikanan. Karena beberapa waktu subsidi pupuk sektor pertanian sempat terhenti, membawa dampak kurang baik pada produktivitas petambak kami,” tutur Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu, Minggu (21/12/2025).

Pak Yes menyebutkan, dari total sekitar 30 ribu petambak di Lamongan, saat ini sekitar 23 ribu petambak telah tercatat dalam sistem e-Rencana Sistem Pertanian (ERSP). Masih ada ribuan lainnya yang belum masuk pendataan.

“Perlu peningkatan keaktifan dalam mengisi ERSP. Terlebih pendataan ini sangat penting, karena akan menentukan jumlah pupuk bersubsidi yang diberikan,” ujarnya.

Oleh karena itu, Pemkab Lamongan mendorong peran aktif Dinas Perikanan dan Penyuluh Perikanan Lapangan untuk mempercepat pendataan.

“Tujuannya agar tidak ada petambak yang tertinggal saat kebijakan ini resmi diterapkan secara nasional,” kata Pak Yes.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, TB Haeru Rahayu, menyampaikan bahwa pemerintah pusat telah menyiapkan 295 ribu ton pupuk bersubsidi untuk sektor perikanan. Kebijakan ini dirancang untuk memperkuat ketahanan pangan dari subsektor perikanan budidaya.

Menurutnya, simulasi di Lamongan menjadi tahapan penting guna memastikan akurasi penyaluran sekaligus kesiapan petambak menghadapi sistem baru berbasis digital.

“Adanya peraturan baru dalam pengajuan pupuk subsidi, petambak tidak perlu khawatir tidak bisa akses. Karena teman teman PPL, Dinas Perikanan, dan pemerintah daerah sudah berkomitmen mendampingi dan mensukseskan program ini,” ujarnya. [fak/aje]