Peneliti Temukan Cumi-Cumi Langka di Samudra Pasifik, Perilakunya Aneh

Peneliti Temukan Cumi-Cumi Langka di Samudra Pasifik, Perilakunya Aneh

Bisnis.com, JAKARTA — Para peneliti menemukan spesies cumi-cumi langka yang suka mengubur diri dalam posisi terbalik. Ini merupakan perilaku pertama yang tercatat di kalangan hewan sefalopoda.

Para ilmuwan berhasil merekam spesies cumi-cumi laut yang belum pernah terlihat sebelumnya. Mereka menangkap adegan tersebut saat mempelajari kedalaman Zona Clarion-Clipperton (CCZ), dataran abisal di Samudra Pasifik yang menjadi target pengembangan laut.

Cumi-cumi ini mirip dengan spesies cumi-cumi cambuk yang belum dideskripsikan. Ditemukan pada kedalaman sekitar 4.100 meter, cumi-cumi itu telah mengubur hampir seluruh tubuhnya di sedimen dan menggantung terbalik, dengan sifon dan dua tentakel panjangnya terentang kaku di atas dasar laut.

Dikutip dari Live Science pada Senin (15/12/2025), Alejandra Mejía-Saenz, seorang ahli ekologi laut dalam di Asosiasi Ilmu Kelautan Skotlandia, mengatakan fakta bahwa ini adalah cumi-cumi dan menutupi dirinya dengan lumpur ini hal baru bagi cumi-cumi. 

“Dan fakta bahwa ia berada dalam posisi terbalik, Kami belum pernah melihat hal seperti itu pada sefalopoda mana pun. Ini sangat baru dan sangat membingungkan,” kata Alejandra.

Awalnya, cumi-cumi dengan kamuflase seperti alien ini sempat membuat para peneliti kebingungan karena kehilangan jejak saat penelusuran. 

Ketika pertama kali muncul di bawah kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV), cumi-cumi itu tampak tidak menyadari keberadaannya. 

Baru kemudian peneliti menyadari bahwa makhluk laut itu adalah cumi-cumi, tetapi ia tiba-tiba menghilang dari kamera secepat kilat, bagaikan alien yang dibawa sinar UFO.

“Pertama kali melihat ini, kami berkata: Tunggu sebentar, apakah cumi-cumi itu benar-benar ada di sana? Karena satu-satunya yang bisa kami lihat hanyalah dua benda putih yang mencuat,” ujar Mejía-Saenz.

Alasan Cumi-Cumi Melakukan Penguburan Diri

Berdasarkan pengamatan, tim peneliti percaya bahwa cumi-cumi itu sedang berkamuflase. Mereka mengajukan dua kemungkinan alasan mengapa ia mengubur dirinya sambil menyisakan tentakel di atas sedimen yang pertama untuk menghindari predator, seperti paus berparuh.Kedua, untuk memancing mangsa dengan meniru spons kaca di sekitarnya untuk menarik krustasea, mangsa favoritnya, yang merayap di area tersebut.

Jika dugaan kedua benar, cumi-cumi ini mungkin menggunakan strategi yang disebut penyamaran agresif, tampak seperti objek yang tidak menarik bagi predator, namun sekaligus berfungsi sebagai perangkap untuk mangsa. 

Di lingkungan laut dalam yang miskin sumber makanan, strategi penyergapan seperti ini bisa menjadi cara hemat energi menunggu makanan datang alih-alih mengejarnya, sambil tetap tersembunyi dari ancaman di sekeliling.

Jim Barry, ilmuwan senior di Monterey Bay Aquarium Research Institute (MBARI) California yang tidak terlibat dalam penelitian ini, sepakat bahwa cumi-cumi tersebut tampaknya sedang meniru spons kaca yang banyak ditemukan di CCZ.

“Saat cumi-cumi itu melakukan aksi penyamarannya, penampilannya mirip dengan beberapa invertebrata dasar laut seperti spons, karang lunak, atau cacing poliketa yang menghuni wilayah tersebut,” jelas Barry. (Nur Amalina)