11 Misi Eksplorasi Manusia ke Mars, Cari Tanda-tanda Kehidupan Hingga Potensi Radiasi

11 Misi Eksplorasi Manusia ke Mars, Cari Tanda-tanda Kehidupan Hingga Potensi Radiasi

Bisnis.com, JAKARTA – Upaya eksplorasi manusia ke Mars tidak hanya dimaknai sebagai pencapaian teknologi antariksa semata. Jika berhasil menginjakkan kaki di Planet Merah, mereka ditugaskan untuk mencari tanda-tanda kehidupan di sana, baik pada jejak masa lalu maupun terkini. 

Misi tersebut tertuang dalam laporan yang dirilis U.S. National Academies od Science, Enginering and Medicine, pada 9 Desember 2025.

“Pendeteksian kehidupan di Mars merupakan prioritas utama bagi para penjelajah dari berbagai disiplin ilmu, dan ini adalah tujuan ilmiah utama dalam laporan ini,” bunyi dokumen setebal 240 halaman yang berjudul A Science Strategy for the Human Exploration of Mars (Strategi Sains untuk Eksplorasi Manusia di Mars), dikutip Bisnis dari Space.com, Kamis (11/12/2025).

Akademi Nasional AS tersebut menyiapkan laporan ini untuk NASA, sebagai dukungan program eksplorasi Mars yang direncanakan pada 2030an. Dokumen itu menawarkan rekomendasi tentang bagaimana badan antariksa tersebut dapat memaksimalkan keuntungan ilmiah dari kampanye misi manusia pertama ke Mars. 

Dalam laporan yang disusun, terdapat 11 tujuan ilmiah yang harus dicapai saat manusia berhasil ke Mars. Pada urutan teratas, manusia diminta mencati tanda-tanda kehidupan, serta indikasi kimia prebiotik asli dan penilaian luas tentang kelayakan huni di Planet Merah.

Adapun sepuluh agenda ilmiah lainnya yang mencakup detail siklus air dan karbon dioksida di Mars, peta geologi Mars secara detail, studi dampak lingkungan Mars pada kesehatan fisik dan psikologis para penjelajah astronaut, hingga pemahaman pola badai debu yang kompleks di planet tersebut. 

Agenda berikutnya yaitu mempertimbangkan pemanfaatan sumber daya lokal Mars yang berpotensi mendukung kehidupan jangka panjang. Selain itu, tinjauan risiko terhadap paparan lingkungan Mars terhadap DNA dan reproduksi. 

Kemudian, dinamika populasi mikroba dan kemungkinan spesies mikroba dari Bumi berdampak buruk pada kesehatan dan kinerja astronot di Planet Merah. Selanjutnya, menentukan bagaimana debu Mars memengaruhi astronot dan peralatan yang dibawa. 

Ada pula tugas untuk mempelajari bagaimana lingkungan Mars memengaruhi ekosistem mikroba, tumbuhan, dan hewan Bumi yang dipindahkan ke sana. Terakhir, mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang lingkungan radiasi Mars dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi awak pesawat dan misi mereka.

Strategi Sains untuk Eksplorasi Manusia di Mars juga memiliki empat skenario lainnya, yang terdiri dari tiga misi dengan kombinasi penerbangan berawak dan tanpa awak. Salah satu misinya yakni eksplorasi di area berlapis es dan lingkungan geologi yang beragam.

“Pencarian kimia dan kehidupan prebiotik akan berfokus pada lingkungan khusus di dekat permukaan, seperti zona yang baru-baru ini dihuni sementara secara geologis, dan/atau es, termasuk es berlapis,” bunyi laporan tersebut.

Kampanye lain yang mungkin dilakukan adalah menargetkan lapisan bawah permukaan yang dalam, dengan membangun operasi pengeboran hingga kedalaman 1,2 hingga 3 mil (2-5 kilometer) di bawah tanah merah, tempat diperkirakan terdapat kantong-kantong air dari es yang mencair.

Kedua kampanye yang diusulkan tersebut akan menampilkan misi permukaan berawak selama 30 sol (hari Mars), penerbangan pengiriman kargo tanpa awak, dan kemudian misi astronot selama 300 sol di permukaan. Satu sol, atau hari Mars, sedikit lebih lama daripada satu hari Bumi, yaitu sekitar 24 jam dan 40 menit.

Namun yang pasti, dari semua rencana NASA untuk misi manusia ke Mars, badan antariksa tersebut bertujuan membangun laboratorium sains di permukaan Planet Merah, membawa pulang sampel Mars dari setiap misi astronot, dan menyelenggarakan “Pertemuan Puncak Kerja Sama Manusia-Agen Mars” secara berkala untuk memaksimalkan dan mengoordinasikan upaya misi robotik, astronot, dan kecerdasan buatan.

Di sisi lain, laporan tersebut juga memberi batasan pedoman tentang perlindungan planet guna meminimalkan pencemaran di Mars maupun Bumi dari eksplorasi yang dilakukan.