Jakarta –
Kebiasaan membawa tumbler kini semakin umum terlihat di transportasi umum, kampus, hingga perkantoran. Tren ini bukan hanya perkara gaya hidup “lebih eco-friendly”, tapi juga berkaitan dengan kebutuhan hidrasi dan kepraktisan di tengah mobilitas tinggi.
Di sisi lain, tumbler juga menjadi tren gaya hidup di kalangan muda mudi. Ada yang membeli karena butuh tapi tidak sedikit juga yang akhirnya mengoleksi karena lucu.
Tumbler merupakan nama lain dari insulated water bottle. Berbeda dari botol biasa, tumbler hadir dengan teknologi vacuum insulated double-wall atau triple-wall insulation yang mampu menjaga suhu minuman selama 12-48 jam.
Bagi Diah (27), pegawai swasta, tumbler membuat aktivitas hariannya lebih mudah. Ia punya sekitar enam tumbler dengan ukuran bervariasi, dari 500 ml untuk kopi hingga 1,5 liter untuk air putih.
“Awalnya biar kemana-mana nggak ribet nyari minimarket buat beli air putih. Sekarang ada banyak dispenser di stasiun, jadi lebih hemat,” ujarnya.
Diah mengaku bukan kolektor, tapi sering tergoda membeli karena desainnya lucu. Harga tumblernya berkisar dari Rp 100 ribuan hingga Rp 500 ribuan.
Berbeda dari Diah, Hendra (35) menggunakan tumbler lebih fungsional. Ia tak jarang membawa dua tumbler sekaligus setiap hari, satu berisi air putih, satu berisi kopi. Favoritnya berukuran 750 ml dan 500 ml.
Ia tidak berniat mengoleksi, tapi mengutamakan tumbler yang desainnya bagus dan tahan panas-dingin lebih lama. Anak-anaknya pun sudah terbiasa membawa tumbler ke sekolah atau saat bermain.
“Yang 750 ml biasanya gue isi tiga kali di kantor. Lumayan bantu jaga kebutuhan air minum harian,” katanya.
Biar nggak tumbang karena darah rendah
Alfi (20), mahasiswi tingkat akhir, punya alasan kesehatan untuk selalu membawa tumbler. Kondisi darah rendah membuatnya cepat haus dan lebih rentan kelelahan.
Ia menggunakan tumbler 300-500 ml berbahan stainless steel yang bisa menjaga air dingin lebih lama, krusial saat cuaca sedang panas.
“Pernah nonton konser terus dehidrasi parah. Untung bawa tumbler, jadi nggak jadi pingsan,” katanya sambil tertawa.
Halaman 2 dari 2
(kna/kna)
