Bisnis.com, JAKARTA — Sederet situs web dan media sosial mengalami kelumpuhan akibat gangguan jaringan global yang melanda Cloudflare Inc., perusahaan keamanan siber.
ChatGPT dan media sosial X menjadi sejumlah laman yang lumpuh dan tak dapat diakses akibat gangguan jaringan tersebut.
Selain itu sederet lembaga dunia mulai dari regulator energi utama AS, otoritas transportasi New Jersey, hingga situs web pemeringkat obligasi dan penyedia data keuangan Moody’s Corp juga lumpuh alias down.
Dilansir Bloomberg, Selasa (18/11/2025), seorang juru bicara Cloudflare mengatakan perusahaan menemukan lonjakan lalu lintas yang tidak biasa ke salah satu layanannya sekitar pukul 06.20 am ET atau sekitar 18.20 WIB.
“…yang menyebabkan beberapa lalu lintas yang melewati jaringannya mengalami gangguan,” jelas juru bicara tersebut seperti dilaporkan Bloomberg.
Meskipun Cloudflare dalam pernyataan resminya menegaskan bahwa mereka sedang berupaya memulihkan layanan dan memastikan gangguan akan berakhir, namun masih banyak situs web yang tetap tidak dapat diakses, termasuk situs Moody’s Corp.
“Kami belum mengetahui penyebab lonjakan lalu lintas yang tidak biasa ini,” tambah juru bicara tersebut.
“Kami semua bekerja keras untuk memastikan semua lalu lintas dilayani tanpa gangguan,” jelasnya.
Rentetan Gangguan Jaringan Cloudflare
Bloomberg juga mencatat bahwa Cloudflare telah mengalami beberapa gangguan jaringan dalam beberapa tahun terakhir.
Pada Juli 2019, sebuah bug pada perangkat lunak Cloudflare menyebabkan salah satu bagian jaringannya menyedot sumber daya komputasi, menyebabkan ribuan situs web, termasuk Discord, Shopify Inc., SoundCloud, dan Coinbase di seluruh dunia, offline hingga 30 menit. Pada Juni 2022, Cloudflare mengalami gangguan yang memengaruhi lalu lintas di 19 pusat datanya.
“…dan pada dasarnya juga menutup situs web dan layanan utama dalam insiden yang berlangsung sekitar satu setengah jam,” demikian catatan Bloomberg.
Seperti diketahui, perangkat lunak Cloudflare digunakan oleh ratusan ribu perusahaan di seluruh dunia. Perangkat itu bertindak sebagai penyangga antara situs web dan pengguna akhir, serta melindungi situs mereka dari serangan yang dapat membebani lalu lintas.
Pada tahun lalu, pembaruan perangkat lunak yang salah dari perusahaan keamanan siber CrowdStrike Holdings Inc. menyebabkan jutaan perangkat yang beroperasi pada sistem Windows Microsoft Corp. lumpuh, mengganggu berbagai industri, termasuk perjalanan udara, perbankan, dan layanan kesehatan.
