Jakarta –
Ledakan di SMAN 72 Jakarta tak hanya menimbulkan kepanikan di lingkungan sekolah, tetapi juga menyebabkan puluhan orang mengalami gangguan kesehatan serius. Sebagian besar korban dilaporkan mengalami barotrauma, kondisi medis yang disebabkan oleh perubahan tekanan udara secara mendadak.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menyampaikan bahwa hingga Sabtu (8/11), masih ada 28 korban yang dirawat di rumah sakit.
“Sebagian besar pasien mengalami keluhan pada area telinga akibat efek gelombang kejut dari ledakan, dan saat ini seluruhnya telah mendapatkan terapi sesuai kebutuhan medis masing-masing,” ujar Ani dalam keterangan tertulis.
Apa Itu Barotrauma?
Dikutip dari Cleveland Clinic, barotrauma adalah kondisi ketika tubuh mengalami tekanan udara atau air yang berubah secara mendadak sehingga memengaruhi organ tertentu. Jenis yang paling umum adalah barotrauma telinga tengah (ear barotrauma), tetapi tekanan ekstrem juga bisa memengaruhi paru-paru, sinus, maupun saluran pencernaan.
Barotrauma tidak hanya terjadi pada orang yang terpapar ledakan, tetapi juga umum dikeluhkan penyelam, penumpang pesawat, karena tubuh tidak sempat menyesuaikan diri dengan perubahan tekanan secara cepat.
Jenis-jenis barotrauma:
Barotrauma diklasifikasikan berdasarkan bagian tubuh yang terdampak, antara lain:
Ear barotrauma (airplane ear): menyerang telinga tengah, menyebabkan rasa penuh, nyeri, atau gangguan pendengaran.Sinus barotrauma: menimbulkan tekanan di wajah, nyeri kepala, dan mimisan.Pulmonary barotrauma: memengaruhi paru-paru dan dapat menyebabkan nyeri dada, batuk berdarah, hingga sesak napas.Gastrointestinal barotrauma: terjadi di lambung atau usus akibat udara berlebih, menimbulkan kembung, nyeri perut, atau kram.
Tanda-tanda barotrauma bervariasi tergantung lokasi yang terdampak. Namun pada kasus ledakan seperti di SMAN 72 Jakarta, gejala dominan biasanya muncul di telinga dan sinus, meliputi:
Nyeri hebat di telingaRasa penuh atau tersumbatGangguan pendengaran sementaraPusing, mual, atau muntahMimisan dan sakit kepala (bila mengenai sinus)Pada kasus berat, barotrauma dapat menimbulkan perforasi gendang telinga atau kerusakan paru akibat gelombang kejut (blast injury).
Diagnosis dan Penanganan
Dokter biasanya melakukan pemeriksaan fisik menggunakan otoskop untuk melihat kondisi gendang telinga. Pemeriksaan lain seperti CT scan, X-ray, atau tes pendengaran dapat dilakukan bila dicurigai ada kerusakan lebih dalam, misalnya pada paru atau saluran cerna.
Penanganan barotrauma bergantung pada tingkat keparahan:
Kasus ringan: dapat membaik sendiri dengan istirahat dan obat dekongestan.Kasus sedang: membutuhkan terapi tambahan seperti obat pereda nyeri atau obat tetes telinga.Kasus berat: dapat memerlukan oksigen hiperbarik atau tindakan medis lain bila terjadi komplikasi di paru atau lambung.
Halaman 2 dari 2
(naf/kna)
