Jakarta –
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Margaret Aliyatul Maimunah meminta seluruh siswa SMA Negeri 72 Jakarta Utara mendapatkan pendampingan psikologis atau trauma healing menyusul ledakan yang terjadi di lingkungan sekolah pada Jumat (7/11/2025) siang.
KPAI merekomendasikan penanganan trauma dilakukan oleh psikolog tersertifikasi dan melibatkan sejumlah pihak yang berkompeten, seperti HIMSI(Himpunan Psikologi Indonesia), Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA), hingga kepolisian yang memiliki tenaga spesialis psikologi.
“Semua anak, baik mengalami luka atau tidak, yang mendengar atau menyaksikan kejadian pasti membutuhkan pendampingan,” kata Margaret dikutip dari ANTARA, Sabtu (8/11/2025).
Berdasarkan data sementara dari kepolisian, sebanyak 14 anak menjalani rawat inap, dengan mayoritas berusia di bawah 18 tahun. Dari jumlah tersebut, sekitar tujuh anak harus menjalani operasi akibat luka yang cukup berat.
Lebih lanjut, Margaret mengatakan siswa yang kondisinya sudah baik diperbolehkan untuk pulang.
Mayoritas korban merupakan anak di bawah usia 18 tahun. Luka yang dialami beragam, mulai dari cedera kaki, kerusakan kuku jari, hingga keluhan pada telinga dan kepalanya.
(kna/kna)
