Banyuwangi Sukses Ubah Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar Industri RDF

Banyuwangi Sukses Ubah Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar Industri RDF

Banyuwangi (beritajatim.com) – Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Reduce Reuse Recycle (TPS3R) di Banyuwangi berhasil mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif Refuse Derived Fuel (RDF). Puluhan ton RDF hasil olahan sampah non-organik tersebut telah dikirim untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar industri.

RDF diproduksi melalui proses pencacahan, pengeringan, dan pemadatan sampah plastik, sehingga limbah yang sebelumnya tidak bernilai ekonomis menjadi sumber energi baru yang ramah lingkungan.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengapresiasi keberhasilan TPS3R dalam mengelola sampah secara berkelanjutan. “Ada sampah plastik yang bernilai ekonomis dan tidak. Yang tidak biasanya menjadi limbah. Limbah inilah yang kemudian diubah menjadi RDF di TPS3R Banyuwangi,” ujar Ipuk, Kamis (7/11/2025).

Bupati Ipuk terus mendorong pengembangan TPS3R di Banyuwangi sebagai bagian dari pembangunan ramah lingkungan. Saat ini terdapat 26 TPS3R di Banyuwangi, termasuk TPS3R Tembokrejo di Kecamatan Muncar yang berhasil meraih Plakat Adipura sebagai TPS3R Terbaik Nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

“Ini merupakan bentuk nyata penerapan prinsip ekonomi sirkular. Limbah tidak lagi dibuang, tetapi diolah kembali menjadi produk bernilai guna. Langkah ini juga akan mengurangi beban tempat pembuangan akhir (TPA),” imbuhnya.

Dua TPS3R yang telah berhasil mengolah sampah plastik menjadi RDF adalah TPS3R Balak di Kecamatan Songgon dan TPS3R Tembokrejo di Kecamatan Muncar. Total RDF yang diproduksi dan dikirim ke industri oleh kedua TPS3R ini mencapai 60 ton, dengan rincian 20 ton dari Balak dan 40 ton dari Tembokrejo.

Bupati Ipuk menjelaskan, pengiriman RDF ke industri dilakukan melalui kerja sama dengan PT Solusi Bangun Indonesia (SBI), perusahaan semen yang menerapkan konsep co-processing. Konsep ini memanfaatkan limbah sebagai bahan bakar pengganti batu bara dalam proses produksi semen.

“Kami telah bekerja sama untuk menyerap RDF dari seluruh TPS3R di Banyuwangi. Ini akan menciptakan sistem berkelanjutan dan mendorong TPS3R untuk terus berproduksi,” jelasnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi, Dwi Handayani, menambahkan RDF yang dikirim telah memenuhi kriteria standar industri, seperti kandungan nilai kalor, ukuran, bentuk, kadar air, sulfur, dan klorin.

“Kami kirim ke SBI pada Oktober 2025 lalu,” pungkasnya. [alr/beq]