Programnya Disoal Wali Kota Blitar, Elim Tyu Samba: Tak Ada Sensasi Politik

Programnya Disoal Wali Kota Blitar, Elim Tyu Samba: Tak Ada Sensasi Politik

Blitar (beritajatim.com) – Wakil Wali Kota (Wawali) Blitar, Elim Tyu Samba, memastikan bahwa program “Mobil AG 2 Siaga Bumil” jauh dari sensasi politik. Orang nomor 2 di Bumi Bung Karno ini menegaskan bahwa programnya tak memiliki tujuan untuk mencari sensasi politik demi menyaingi sang Wali Kota Blitar, Syauqul muhibbin.

Elim menjelaskan bahwa program tersebut memang murni bentuk kepedulian dirinya kepada perempuan dan ibu-ibu di Kota Blitar. Sejak awal mencalonkan diri sebagai Wakil Wali Kota Blitar, Elim memang konsen pada program-program perempuan. Hal itulah yang mendorong Elim meluncurkan program “Mobil AG 2 Siaga Bumil”.

“Tidak ada (sensasi politik), saya sejak awal menjabat saya ingin meluncurkan program yang menyentuh kepada perempuan, nah ternyata ada inisiatif seperti ini sehingga kami realisasikan ini,” tegas Elim Tyu Samba pada Kamis (6/10/2025).

Elim sendiri mengakui bahwa dalam peluncuran program ini, dirinya belum berkoordinasi dengan sang Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin. Bagi Elim, yang terpenting ini merupakan inisiatif sendiri dan bermanfaat bagi masyarakat utamanya perempuan.

“Program ini tidak ada niatan apapun, terlebih ada penggorengan politik-politik itu bukan niat kami,” tegasnya.

Sebelumnya, Program “Mobil AG 2 Siaga Bumil” yang mengalihfungsikan mobil dinas Wakil Wali Kota (Wawali) Blitar untuk layanan operasional ibu hamil mendapat sorotan dari Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin. Meski mendukung, pria yang akrab disapa Mas Ibin itu pun masih menyinggung soal komunikasi.

Mas Ibin merasa tidak diajak berkomunikasi atau diberitahu dahulu mengenai program tersebut. Meskipun selama ini Mas Ibin dan Wawali Blitar, Elim Tyu Samba selalu bertemu.

“Saya kira kalau itu bagus untuk masyarakat semua pasti mendukung, cuma kan dia (Wawali Blitar) juga sering berbicara dengan kita, saya tidak diberitahu,” kata Mas Ibin pada Rabu (5/10/2025).

Meski mendukung tujuannya, Ibin enggan berkomentar lebih banyak. Ia hanya memberikan catatan tegas bahwa setiap program yang dijalankan oleh pemerintahan, meskipun tujuannya baik, harus tetap mematuhi regulasi yang berlaku.

“Saya sebenarnya no coment, jadi beliau jarang ya lapor ke saya padahal tugasnya melaporkan ke kepala daerah,” tegasnya. (owi/but)