Jakarta –
Banyak orang menganggap diabetes hanya sebatas masalah gula darah tinggi. Padahal, penyakit ini dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius yang berpengaruh pada kualitas hidup pengidapnya.
Dokter spesialis penyakit dalam Brawijaya Hospital, dr Erpryta Nurdia Tetrasiwi, SpPD, menegaskan diabetes termasuk penyakit kronis yang membutuhkan pengelolaan jangka panjang. Tidak seperti flu atau infeksi bakteri yang bisa sembuh setelah pengobatan singkat, diabetes memerlukan pemantauan dan pengendalian seumur hidup.
“Nah tapi penting sekali selain kita tahu bagaimana menerapi adalah untuk pencegahan. Karena apa? Efek jangka panjang yang dikhawatirkan dari penyakit kronis adalah komplikasinya,” ucapnya dalam acara detikcom Leaders Forum, Jumat (31/10/2025).
dr Pryta menjelaskan, risiko komplikasi diabetes bukan hanya sekadar kenaikan kadar gula darah, tetapi juga dapat menyerang berbagai organ tubuh. Diabetes dapat memicu komplikasi mikrovaskuler (pada pembuluh darah kecil) maupun makrovaskuler (pada pembuluh darah besar).
Kondisi ini dapat berujung pada penyakit jantung koroner, stroke, hingga gangguan pembuluh darah perifer.
“Jadi efek jangka panjang dari diabetes mellitus itu sendiri sangat besar,” ucapnya.
Karena itu, setelah seseorang terdiagnosis diabetes, penanganan perlu dilakukan secara bertahap mulai dari perubahan gaya hidup, pengaturan pola makan, hingga terapi medis sesuai kondisi pasien. Upaya pencegahan tetap menjadi langkah terpenting agar komplikasi berat dapat dihindari.
(suc/up)
