Janji 19 Juta Lapangan Kerja, Great Institute Usul Pemerintah Dorong Industri Padat Karya

Janji 19 Juta Lapangan Kerja, Great Institute Usul Pemerintah Dorong Industri Padat Karya

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Riset Great Institute Perdana Wahyu Santosa menyarankan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memperluas aktivitas bisnis di industri padat karya dan manufaktur untuk menyerap lapangan pekerjaan.

Hal ini tidak lepas dari sulitnya mencari lapangan pekerjaan, sekaligus menagih janji 19 juta lapangan pekerjaan yang dikemukakan Wakil Presiden Gibran Rakabuming. 

“Nah, ini mungkin PR bagi pemerintah untuk meningkatkan sektor manufaktur,” katanya saat konferensi pers di Kantor Great Institute, Jakarta Selatan, Jumat (31/10/2025).

Dia menjelaskan, kesulitan yang dialami masyarakat adalah mencari pekerjaan formal dengan penghasilan dan kontrak kerja yang tetap.

Sedangkan, kata dia, sektor pekerjaan informal lebih mudah dijangkau masyarakat. 

Menurutnya, sektor pekerjaan informal lebih diminati masyarakat. Oleh karenanya, dia mendesak pemerintah mulai memperluas aktivitas bisnis padat karya.

“Pekerjaan formal itu saat ini presentase sekitar 40,6% saja terus menurun trennya. Sementara pekerjaan informal sudah mencapai 59,4% atau hampir 60% dan tren ini diperkirakan terus meningkat,” tuturnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Dewan Direktur Great Institute Syahganda.

Dia menilai saat pemerintah berhasil mengombinasikan industri padat modal dan padat karya di situasi saat ini, maka diprediksi memperluas lapangan pekerjaan.

“Jadi kalau bisa misalkan dia naik 3.000 tenaga kerja itu per Rp1 triliun investasi. Itu nantinya kelihatan akan menyerap 3 juta-4 juta lapangan kerja, sehingga apa sehingga akan langsung terasa di masyarakat,” tuturnya.

Syahganda menyampaikan penyerapan tenaga kerja dapat melalui program Koperasi Desa Merah Putih dan Makan Bergizi Gratis.

Dia juga menyarankan pemerintah bisa bekerja sama dengan masyarakat menciptakan industri pedesaan.