Presiden Prabowo: Pemimpin yang Tidak Mau Dikoreksi akan Terjebak dalam Kesalahan

Presiden Prabowo: Pemimpin yang Tidak Mau Dikoreksi akan Terjebak dalam Kesalahan

Jakarta (beritajatim.com) — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan pemimpin harus mau dikritik dan pengabdian perlu dijalankan dengan ikhlas. Menurutnya, kritik adalah bagian penting dari demokrasi, dan seorang pemimpin harus siap dikoreksi oleh rakyat maupun media.

Prabowo pun menekankan, pentingnya sikap terbuka terhadap kritik dan koreksi dalam menjalankan tugas kenegaraan. “”Bersaing bagus, kritik harus, koreksi harus. Pemimpin yang tidak mau dikoreksi dia akan terjebak dalam kesalahan-kesalahan,” kata Prabowo dalam pidatonya pada acara Pemusnahan Barang Bukti Narkoba di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/10/2025).

Prabowo mengaku kerap mendengar anggapan bahwa dirinya otoriter. Meskipun tak merasa demikian, kritik itu dia terima. Ia pun mengatakan pengabdian kepada negara tak boleh diiringi rasa sakit hati.

“Apa iya ya, apa saya otoriter? Perasaan enggak deh. Jadi, bagus koreksi itu, baik tapi di ujungnya. Dan saya punya filosofi dalam pengabdian kepada negara tidak boleh diikuti rasa sakit hati,” katanya.

Prabowo juga berbagi pengalaman pribadinya dalam menerima kritik. Ia mengaku kerap menyempatkan diri menyimak berbagai obrolan publik media sosial.

“Saya suka malam-malam buka podcast-podcast (kritik) itu, kadang-kadang dongkol juga yah. Apa ini? Tapi saya catat,” ungkapnya.

Prabowo pun menambahkan, jika mau jadi pemimpin, maka jangan takut difitnah. Karena, lanjutnya, fitnah terhadap seseorang justru merupakan tanda seseorang tersebut diperhitungkan dan ditakuti. Prabowo mengaku mengalaminya sendiri.

“Saya dulu punya guru. Waktu saya masih muda, saya kena fitnah. Dua, tiga kali saya bangun. Saya mengeluh ke guru saya, (dia bilang), ‘jangan berkecil hati, engkau difitnah berarti engkau diperhitungkan. Engkau difitnah berarti engkau ditakuti.’ Loh kok takut sama saya? ‘Berarti kau disuruh hati-hati’,” tuturnya. [hen/aje]