Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan layanan transportasi daring Maxim menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyoroti pentingnya menciptakan persaingan sehat antarperusahaan ojek daring di Indonesia.
Development Director Maxim Indonesia, Dirhamsyah, menyampaikan pihaknya menyambut baik perhatian Presiden terhadap perkembangan ekosistem transportasi daring di Tanah Air.
“Kami berkomitmen untuk mematuhi regulasi yang berlaku dan menjalankan operasional secara bertanggung jawab dengan terus meningkatkan pelayanan serta menjaga hubungan baik dengan mitra pengemudi dan pengguna,” kata Dirhamsyah kepada Bisnis pada Kamis (23/10/2025).
Dia menambahkan, Maxim akan terus memperluas akses ekonomi bagi masyarakat di berbagai wilayah, baik di kota besar maupun kecil, dengan semangat untuk mengembangkan ekosistem transportasi daring di seluruh Indonesia.
Pihaknya juga berharap pemerintah dapat terus memberikan arahan serta regulasi yang jelas, baik regulasi di tingkat pusat maupun regulasi di tingkat daerah.
“Agar tercipta persaingan yang sehat dan adil bagi seluruh platform,” tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (20/10/2025), menegaskan pentingnya menciptakan persaingan yang sehat di industri transportasi daring.
“Kami sedang berdiskusi dengan perusahaan-perusahaan besar ojek daring untuk mencari solusi terbaik bagi para pengemudi, demi efisiensi dan perlindungan agar tidak terjadi persaingan yang merusak. Kami ingin menciptakan lapangan kerja yang terjamin untuk para pengemudi online,” ujar Prabowo.
Meski tidak menyebut nama secara spesifik, dua perusahaan besar yang dimaksud diyakini merujuk pada Gojek dan Grab, yang selama ini mendominasi pasar ojek daring di Indonesia. Isu kesejahteraan pengemudi ojek online memang terus menjadi perhatian publik dalam beberapa tahun terakhir. Pada Mei lalu, aksi demonstrasi sempat digelar di sejumlah kota besar untuk menuntut kebijakan yang lebih berpihak pada pekerja.
Sementara itu, perusahaan aplikator mengklaim telah menjalankan sistem komisi sesuai dengan regulasi yang berlaku. Namun, isu mengenai persaingan tidak sehat dan potensi monopoli termasuk rumor akuisisi Gojek oleh Grab masih menjadi sorotan dalam pembahasan regulasi sektor transportasi daring di Indonesia.
