Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan rencana pemerintah untuk memperluas pemanfaatan teknologi pendidikan di seluruh sekolah di Indonesia melalui penyediaan perangkat interaktif digital atau interactive flat panel (IFP).
Program tersebut disebut sebagai bagian dari upaya memperkuat sistem pendidikan nasional, terutama di wilayah terpencil yang kekurangan tenaga pengajar.
“Salah satu program yang upaya kita untuk memperkuat pendidikan kita, kita tahun ini memberi satu interaktif panel, interaktif flat panel, kayak layar, interaktif, digital, 75 inch di tiap sekolah, SD, SMP, SMA,” kata Prabowo.
Menurutnya, pemerintah telah menyalurkan perangkat tersebut ke 50.000 sekolah di berbagai daerah. Dia menjelaskan pada tahun ini total perangkat IFP yang akan disalurkan mencapai 288.000 unit. Setiap perangkat dilengkapi komputer yang mampu memuat hingga ratusan ribu bahkan jutaan konten pembelajaran.
Prabowo menjelaskan, perangkat digital tersebut akan berisi seluruh silabus pendidikan nasional yang dapat diakses oleh siswa dan guru di seluruh Indonesia.
“Jadi silibus, semua silibus kita akan ada disitu. Jadi sekolah-sekolah terluar, terpencil, sekolah-sekolah yang tidak punya akses kepada guru-guru yang baik atau guru-guru yang cakep di bidangnya, yang punya Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, Matematik, ini pelajaran-pelajaran yang susah, ini bisa dibantu dengan ini,” katanya.
Prabowo menambahkan, teknologi ini memungkinkan siswa untuk mengulang pelajaran kapan saja, sementara guru juga bisa memberikan tambahan materi sesuai kebutuhan.
Lebih lanjut, Prabowo menyebut pemerintah juga tengah menyiapkan studio pengajaran terpusat di Jakarta. “Di studio ini guru-guru terbaik akan mengajar, dan pelajaran dia bisa diterima di seluruh pelosok Indonesia. Jadi semua sekolah akan dapat akses kepada guru yang paling baik,” ucapnya.
Dia menilai, langkah tersebut penting untuk memastikan pemerataan kualitas pendidikan, termasuk bagi daerah-daerah yang masih kekurangan guru di bidang-bidang sulit. Selain perangkat digital, pemerintah juga menyiapkan akses internet di setiap sekolah dengan biaya terjangkau.
“Yang sulit dapat internet, wifi, sekarang sudah ada teknologi, sangat murah, bisa kita pasang di tiap sekolah. Starlink mungkin masih agak mahal untuk bayar tiap bulan. Tapi sudah ada teknologi yang lebih murah,” katanya.
Prabowo menyampaikan, tahun ini pemerintah menargetkan satu layar digital di setiap sekolah. Tahun depan, jumlahnya akan bertambah menjadi empat layar, dan pada 2027 meningkat menjadi enam layar per sekolah.
Dia berharap, dengan bertambahnya jumlah perangkat digital, setiap siswa Indonesia dapat memperoleh akses pendidikan yang lebih merata dan berkualitas.
“Jadi 6 kelas tiap sekolah bisa punya layar [pada 2027]. Jadi semua anak-anak kita mendapat akses kepada pengetahuan yang terbaik terkini. Dengan animasi dan dukungan yang terbaik. Saya dapat laporan dari Mendikdasmen bahwa antusiasme anak-anak sekarang meningkat untuk sekolah,” kata Prabowo.
