Bisnis.com, JAKARTA – Luhut Binsar Pandjaitan, yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional Indonesia, memberikan ucapan selamat ulang tahun Presiden RI Prabowo Subianto ke-74 yang jatuh pada hari ini, Jumat (17/10/2025)
Ucapan tersebut diunggah oleh Luhut dalam postingan akun Instagram pribadinya, @luhut.pandjaitan, pada Jumat (17/10) pagi. Unggahan tersebut berisi t foto Luhut bersama Presiden Prabowo yang sedang berdiri berdua dengan senyum ramah dalam suatu acara.
Yang menjadi perhatian tak lain adalah tulisan atau caption sepanjang lima paragraf yang dibuat oleh Luhut sendiri. Dalam caption foto tersebut, beliau mengingat kembali pengalaman masa lalunya bersama Presiden Prabowo saat menerima tugas untuk belajar militer di Jerman Barat pada akhir Maret 1981, saat mereka berdua masih bergabung dalam TNI AD.
“Akhir Maret 1981 adalah hari yang tak pernah saya lupakan. Saat itu, saya dan Presiden @prabowo menerima tugas untuk menimba ilmu bersama di Grenzschutzgruppe 9 (GSG 9) di Jerman Barat,” tulis awalan paragraf pertama sebagai pembuka unggahan tersebut.
Melansir Britannica, GSG 9 adalah salah satu tim elit bidang anti-teroris milik Kepolisian Federal Jerman. Tim ini adalah salah satu anti-teroris terbaik di dunia, bahkan Kopassus Indonesia turut membentuk salah satu unitnya berdasarkan bimbingan dari mereka.
Satuan anti-teror pertama Indonesia dibentuk pada Juni 1982 dengan nama Satuan Anti Teror Detasemen 81 (Den-81) Kopassandha, yang di komando Mayor Inf. Luhut Binsar Panjaitan dan Kapten Inf. Prabowo Subianto selaku wakil komandan.
Paragraf kedua caption yang dituliskan Luhut menceritakan bagaimana perjuangan mereka berdua dahulu untuk menuntaskan panggilan negara ke Jerman Barat selama 11 bulan tersebut.
“Selama 11 bulan lamanya, kami menjalani pendidikan yang sangat keras di tengah cuaca ekstrem. Setiap hari menjadi ujian ketahanan fisik dan mental, sekaligus pelajaran tentang disiplin, persaudaraan, dan dedikasi terhadap tugas. Dari medan latihan yang membeku hingga sesi penyelamatan dari ketinggian, semuanya menuntut kesempurnaan dan tekad yang tak boleh surut.”
Dari pengalaman tersebut, Luhut menceritakan bagaimana beliau bisa mengenal kepribadian dari Presiden Prabowo Subianto, yang menurutnya, sosok yang pantang menyerah dan teguh.
“Dari masa itu, saya mengenal Presiden Prabowo sebagai sosok yang pantang menyerah. Pernah suatu ketika, ia terjatuh saat menjalani latihan terjun dari ketinggian. Namun bukannya menyerah, ia justru bersikeras melanjutkan latihan hingga tuntas. Dari situ saya melihat keteguhan hatinya … bagi beliau, perjuangan tidak pernah berhenti hanya karena rasa sakit.”
Luhut juga menceritakan dan meyakini bahwa apa yang dilihatnya dari Presiden Prabowo Subianto selama masa-masa berat bersamanya di militer, dapat membentuk dan membangun kepemimpinannya di masa kini.
“Pendidikan itu bukan sekadar latihan, melainkan ujian karakter. Dan di sanalah saya menyaksikan langsung semangat juang yang membentuk kepemimpinannya hari ini.”
“Saya meyakini semangat dan disiplin yang pernah ditempa di masa-masa berat itu dapat menjadi letupan energi baru dalam membangun fondasi pemerintahan yang tangguh, berdaulat, dan berorientasi pada kemajuan bangsa.” tulisnya dalam paragraf keempat.
Sebagai penutup, Luhut menuliskan ucapan selamat atas hari jadi ke-74 Presiden RI kedelapan. Beliau juga turut mendoakan Presiden Prabowo, serta mengharapkan kebijaksanaan baginya untuk membawa Indonesia menuju cita-cita mulianya di 2045.
“Selamat ulang tahun ke-74, Presiden Prabowo Subianto. Semoga Tuhan Yang Maha Kasih, senantiasa memberi kesehatan, kekuatan, dan kebijaksanaan dalam setiap langkah Bapak memimpin negeri ini. Semakin tangguh membawa Indonesia menuju cita-cita luhurnya, bersama Indonesia Maju, menuju Indonesia Emas 2045” tulis Luhut dalam akhir paragraf. (Stefanus Bintang Agni)
