Bahaya, Kabel HDMI Bisa Diretas Hacker

Bahaya, Kabel HDMI Bisa Diretas Hacker

Bisnis.com, JAKARTA – Kabel HDMI yang biasa digunakan sebagai penghubung antar perangkat ternyata dapat menjadi salah satu modus yang digunakan para hacker untuk membajak data.

Dilansir dari Times of India, Rabu (15/10/2025), peneliti dari Universidad de la República, Uruguay, menemukan metode baru untuk mencegat sinyal video dari kabel HDMI dengan bantuan kecerdasan buatan (AI) berbasis deep learning.

Meskipun kabel HDMI sudah memiliki sistem enkripsi, ternyata kabel ini tetap memancarkan radiasi elektromagnetik saat mentransmisikan gambar atau video. Dalam penelitian yang dikutip dari Times of India, radiasi bocor tersebut bisa ditangkap oleh perangkat khusus dan kemudian didekodekan untuk menampilkan ulang konten yang sedang dikirimkan.

Serangan ini berkaitan dengan konsep TEMPEST (Transient Electromagnetic Pulse Emanation Standard), yaitu fenomena kebocoran sinyal elektromagnetik dari perangkat elektronik yang dapat dimanfaatkan untuk penyadapan. Bocoran seperti ini berisiko membocorkan informasi sensitif, seperti tampilan layar, username, kata sandi, hingga data pribadi pengguna lainnya.

Dikutip dari Pers Cyber, terobosan dari para peneliti tersebut terjadi ketika sedang mengembangkan modul deep learning yang dapat memetakan sinyal elektromagnetik kembali ke gambar yang ditampilkan.

Kemajuan ini secara signifikan melampaui metode sebelumnya, yang mengandalkan penyetelan manual dan demodulasi sinyal.

Sistem baru memanfaatkan jaringan saraf konvolusional (Convolutional Neural Network/CNN) untuk menyimpulkan gambar sumber dari sampel kompleks pita dasar yang diperoleh melalui Radio yang Ditentukan Perangkat Lunak (SDR).

Penelitian ini mengevaluasi sistem pada kumpulan data yang terdiri lebih dari 3.500 sampel, termasuk tangkapan simulasi dan nyata.

Temuan penelitian mengungkapkan adanya peningkatan substansial dalam Rata-rata Tingkat Kesalahan Karakter (CER), dengan pengurangan melebihi 60% dibandingkan dengan teknik sebelumnya. Selain itu, sistem ini menunjukkan kemampuan untuk memulihkan gambar dari sinyal yang sebelumnya dianggap terlalu lemah untuk dideteksi.

Temuan ini menyoroti kerentanan tersembunyi pada kabel HDMI yang selama ini dianggap aman. Menurut laporan penelitian tersebut, metode ini berpotensi digunakan untuk mengekstrak data penting dari perangkat elektronik, terutama di lingkungan yang menangani informasi sensitif seperti lembaga pemerintahan, riset, atau keuangan.

Walau begitu, bagi pengguna rumah tangga, risiko kebocoran ini masih tergolong rendah karena serangan semacam ini membutuhkan perangkat dan keahlian teknis tingkat tinggi. Namun, peneliti menegaskan pentingnya langkah pencegahan agar kerentanan serupa tidak disalahgunakan di masa depan.

Mereka juga menyarankan bahwa penelitian masa depan dapat difokuskan pada pengembangan metode baru untuk mencegah serangan TEMPEST, seperti menggunakan pelindung atau penyaringan untuk mengurangi emisi elektromagnetik dari kabel dan konektor HDMI.

Yang dapat Anda lakukan sebagai pengguna HDMI untuk meminimalisir kejadian pembajakan dari bocoran HDMI adalah dengan melakukan langkah-langkah perlindungan elektromagnetik. Hal tersebut dapat mencakup perlindungan fisik kabel, atau mendesain ulang tempat kerja untuk meminimalkan kebocorannya.

Penelitian ini menjadi pengingat bahwa ancaman keamanan digital kini tidak hanya datang dari jaringan internet, tetapi juga dari radiasi fisik perangkat elektronik. Seiring perkembangan AI, teknik seperti ini bisa berkembang semakin canggih, dan menjadi alasan kuat bagi produsen perangkat untuk memperhatikan aspek keamanan elektromagnetik dalam desain produk mereka. (Stefanus Bintang)