Salesforce Komitmen Perkuat Posisi di Pasar Indonesia

Salesforce Komitmen Perkuat Posisi di Pasar Indonesia

SAN FRANCISCO, Bisnis.com  — Salesforce, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, menegaskan komitmennya untuk memperluas pangsa pasar layanan akal imitasi (AI) di Tanah Air seiring dengan potensi pertumbuhan ekonomi digital yang kian pesat di Asia Tenggara.

EVP & Managing Director South & Southeast Asia Salesforce, Arun Kumar Parmeswaran mengatakan kawasan Asia Tenggara kini menjadi salah satu motor pertumbuhan dunia, dengan kontribusi sekitar 25% terhadap PDB global dan populasi yang juga mencapai seperempat dari total dunia.

“Dalam lima tahun ke depan, Asia Tenggara akan menjadi ekonomi nomor empat terbesar di dunia, setelah Amerika Serikat, China, dan India,” ujar Arun dalam sesi wawancara bersama Bisnis Indonesia di sela-sela gelaran Dreamforce 2025 di San Francisco, Amerika Serikat, Selasa (14/10/2025).

Menurutnya, momentum ekonomi kawasan ini membuat Salesforce mengintegrasikan operasi India dan ASEAN ke dalam satu wilayah regional untuk memperkuat fokus investasi. Indonesia menjadi salah satu pasar prioritas utama di kawasan.

“Kami melihat potensi pertumbuhan luar biasa di Indonesia — dari populasi besar, peningkatan kelas menengah, hingga konsumsi domestik yang tinggi. Semua indikator menunjukkan peluang besar ke depan,” tutur Arun.

Sejak memulai operasinya di Indonesia dua tahun lalu, Salesforce telah melipatgandakan ukuran tim dan memperluas layanan untuk berbagai industri, mulai dari perbankan, telekomunikasi, hingga perusahaan besar lainnya.

Arun menilai, tingkat keinginan untuk melakukan transformasi digital di kalangan korporasi Indonesia sangat tinggi. “Yang menarik, bukan hanya keinginan untuk berubah, tapi juga kesediaan untuk berinvestasi dan membangun budaya digital. Ini sinyal positif bagi kami,” katanya.

Lebih lanjut, Arun menegaskan bahwa prioritas utama Salesforce di Indonesia adalah otomasi, akal imitasi (AI), dan pemanfaatan data untuk meningkatkan efisiensi serta produktivitas bisnis.

“Semua perusahaan kini memiliki data. Tantangannya adalah bagaimana mengubah data menjadi pengetahuan yang bernilai dan actionable insights bagi bisnis,” ujarnya.

Arun mencontohkan, salah satu produk yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Tableau, platform analitik visual milik Salesforce. Banyak perusahaan besar di Tanah Air telah memanfaatkan Tableau untuk mendukung pengambilan keputusan berbasis data.

“Indonesia justru menjadi salah satu pasar dengan penetrasi Tableau tertinggi di kawasan,” ungkapnya.

Selain sektor swasta, Arun juga menyoroti pentingnya peran sektor publik dalam mendukung transformasi digital. Pemerintah dinilai memiliki visi jelas terkait pengembangan kecerdasan buatan dan tata kelola data.

“Kami melihat pemerintah Indonesia cukup progresif. Mereka sudah menyiapkan regulasi dan panduan terkait penerapan AI dan data residency,” katanya.

Sebagai bukti keseriusan tersebut, pada Juni 2025 Salesforce resmi meluncurkan HyperForce di Indonesia, yang menempatkan seluruh aplikasi Salesforce di dalam negeri. Infrastruktur ini memungkinkan seluruh data pelanggan disimpan secara lokal, memenuhi ketentuan residensi data dan kebutuhan keamanan informasi.

“Langkah ini sangat penting, terutama bagi sektor perbankan dan keuangan yang tidak bisa menyimpan data di luar negeri,” jelas Arun. “Kini seluruh produk Salesforce sudah tersedia melalui pusat data lokal di Jakarta.”

Bunga Sugiarto, Regional Director Salesforce Indonesia, mengatakan peluncuran HyperForce menjadi tonggak penting bagi pelanggan di Indonesia karena menghadirkan keseimbangan antara keamanan data, kepatuhan regulasi, dan percepatan inovasi.

“Dengan infrastruktur lokal, pelanggan kini bisa lebih leluasa mengadopsi solusi berbasis AI dan data analitik tanpa khawatir soal compliance,” kata Bunga.

Dia menyebutkan dukungan dari pemerintah juga kuat. “Kami melihat permintaan dari sektor keuangan, publik, dan ritel terus meningkat, terutama dalam solusi yang mendukung efisiensi operasional dan personalisasi layanan pelanggan.”

Menurut Bunga, Salesforce juga terus berkolaborasi dengan berbagai mitra teknologi dan lembaga pemerintah untuk memperluas ekosistem digital nasional.

“Kami melihat banyak permintaan dari multisektor terutama yang memiliki banyak pelanggan seperti perbankan, ritel dan telekomunikasi,” ujarnya.

Arun menambahkan dengan kehadiran layanan lokal ini, pelanggan di Indonesia kini memiliki fleksibilitas lebih besar untuk mengelola data mereka dengan aman, sekaligus memanfaatkan seluruh ekosistem solusi digital Salesforce.

“Kami percaya Indonesia akan menjadi salah satu pusat inovasi digital terbesar di Asia Tenggara,” tutup Arun.