Jakarta –
Media sosial selalu punya trennya, termasuk soal jalan kaki yang membuat penasaran untuk dicoba. Bahkan, metode-metode jalan kaki viral ini diklaim lebih efektif memangkas berat badan hingga menyehatkan jantung.
Metode-metode ini tentu memiliki ‘pasar’-nya masing-masing. Hal ini disesuaikan dengan kondisi fisik masing-masing orang. Berikut adalah sederet tren jalan kaki yang viral di media sosial.
1. Japanese Walking
Tren Japanese Walking menjanjikan manfaat kesehatan yang luar biasa dengan peralatan dan waktu yang minimal. Berdasarkan rangkaian jalan cepat dan lambat dengan interval, japanese walking dikembangkan oleh Profesor Hiroshi Nose dan Profesor Madya Shizue Masuki di Universitas Shinshu di Matsumoto, Jepang.
Jalan kaki ini melibatkan bergantian antara tiga menit jalan kaki dengan intensitas lebih tinggi, dan tiga menit dengan intensitas lebih rendah. Kegiatan ini diulang setidaknya selama 30 menit, sebanyak empat kali seminggu.
Jalan kaki dengan intensitas lebih tinggi harus dilakukan pada tingkat yang ‘agak sulit’. Pada tingkat ini, seseorang masih dapat berbicara.
Dikutip dari Science Alert, jalan kaki dengan intensitas lebih rendah harus dilakukan pada tingkat yang ‘ringan’. Pada tingkat ini, berbicara seharusnya terasa nyaman, meskipun sedikit lebih melelahkan daripada percakapan yang mudah.
Japanese walking juga mudah dilakukan dan hanya membutuhkan stopwatch serta ruang untuk berjalan. Jalan kaki ini lebih hemat waktu dibandingkan jalan kaki lainnya, seperti mencapai 10 ribu langkah.
2. Jalan Kaki 6-6-6
Personal trainer dan pegiat kebugaran Mike Julom menjelaskan metode 6-6-6 melibatkan jalan kaki selama 60 menit, baik pukul 6 pagi atau 6 sore. Latihan ini juga mencakup pemanasan selama 6 menit dengan kecepatan rendah untuk memulai berjalan, dan pendinginan selama 6 menit untuk membantu pemulihan.
“Sebagian besar latihan dilakukan dengan kecepatan yang lebih cepat dan sigap untuk meningkatkan detak jantung dan melatih sistem kardio,” terang Julom, dikutip dari Healthline.
“Latihan ini dirancang singkat dan sederhana, terutama bagi orang yang ingin memasukkan olahraga ke dalam kesibukan sehari-hari,” tambahnya.
Menurut Dr McDowell, hal ini menjadikan program 6-6-6 sebagai cara untuk mendapatkan lebih dari 150 menit olahraga per minggu. Ini seperti yang direkomendasikan oleh American College of Sports Medicine dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.
“Dengan melakukan lebih awal (pukul 6 pagi) atau lebih lambat (pukul 6 sore), hal ini membantu pejalan kaki menemukan waktu untuk menyempatkan diri berjalan sebelum hari atau jadwal mereka menjadi padat,” bebernya.
Dr McDowell menjelaskan berjalan kaki dengan tren ini membantu membakar lebih banyak lemak sebagai bahan bakar, yang dapat membantu penurunan berat badan. Selain itu, berjalan kaki juga memiliki dampak lebih kecil pada sendi dan jaringan tubuh.
3. Tren 12-3-30
Dikutip dari Eating Well, latihan 12-3-30 pertama kali dipopulerkan oleh YouTuber Lauren Giraldo (24). Latihan ini terdiri dari pengaturan treadmill dengan kemiringan 12 derajat dan berjalan dengan kecepatan 3 mil (sekitar 4 km/jam) selama 30 menit.
“(Latihan 12-3-30) adalah formula yang mudah diingat. Hanya membutuhkan waktu 30 menit, dan meskipun menantang karena kemiringan dan durasinya, latihan ini seperti berjalan kaki, yang menarik bagi mereka yang tidak suka berlari atau yang tidak bisa berlari,” jelas personal trainer dan spesialis kesehatan Julie Floyd Jones.
Menambah kemiringan 12 persen ke rutinitas treadmill ini meningkatkan detak jantung, meniru pendakian seperti menanjak. Dengan latihan seperti ini, dapat meningkatkan detak jantung, laju pernapasan, dan kemungkinan pembakaran kalori.
“Anda pasti akan meningkatkan kesehatan kardiovaskular. Karena kemiringannya, Anda juga akan meningkatkan kekuatan tubuh bagian bawah,” sambung Jones.
Untuk melakukannya, hal terpenting adalah mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat dan sedikit protein 1-3 jam sebelum latihan. Hal ini dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dan memberikan energi.
Lakukan peregangan sebelum latihan untuk mengaktifkan otot bokong, betis, paha belakang, dan pinggul. Setelah berada di treadmill, mulailah dengan kemiringan nol hingga 12 derajat secara perlahan.
Meski begitu, pastikan tidak memaksakan diri agar dapat menyesuaikan kecepatan dan durasinya. Selama 30 menit itu, luangkan waktu untuk beristirahat sejenak untuk menurunkan risiko cedera.
4. Jalan Kaki 7.000 Langkah
Harvard Health melaporkan dan menafsirkan hasil tinjauan sistematis terbaru yang menemukan bahwa berjalan sekitar 7.000 langkah per hari berkaitan dengan penurunan signifikan risiko penyakit kardiovaskular atau cardiovascular disease (CVD) dan kematian.
Temuan ini dipandang sebagai target realistis yang didukung bukti ilmiah, sekaligus lebih rendah dari pesan populer yang selama ini mendorong 10.000 langkah per hari.
Liputan tersebut merangkum studi besar yang dipublikasikan di The Lancet Public Health. Studi ini merupakan tinjauan sistematis dan meta-analisis dosis-respon yang menggabungkan data dari berbagai penelitian menggunakan perangkat pelacak aktivitas.
Hasilnya menunjukkan dibandingkan dengan jumlah langkah yang sangat rendah (misalnya hanya 2.000 langkah per hari), mencapai 7.000 langkah per hari secara signifikan menurunkan risiko CVD dan kematian dari segala penyebab.
Halaman 2 dari 4
Simak Video “Mitos atau Fakta: Lari Lebih Efektif Bakar Lemak Dibanding Jalan Kaki”
[Gambas:Video 20detik]
(dpy/kna)
Tren Japanese Walking
4 Konten
Berbagai tren jalan kaki bermunculan, banyak digemari karena lebih low impact dibanding olahraga lain seperti lari. Salah satu yang diklaim ampuh menurunkan berat badan adalah Japanese Walking.
Konten Selanjutnya
Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya
