Bisnis.com, JAKARTA — Persaingan produsen smartphone dalam memperkuat posisi mereka di pasar berjalan sangat ketat. Samsung dan Xiaomi berhasil meningkatkan pasar pasar berkat produk bawah dan menengah, sementara itu Vivo dan Oppo tergerus pada semester I/2025.
Berdasarkan data Counterpoint Research, pangsa pasar pengiriman ponsel pintar (smartphone) di Indonesia pada kuartal II/2025 tercatat mengalami pergeseran dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu kuartal II/2024.
Laporan DataIndonesia, dikutip Selasa (7/10/2025), mengungkap secara total, pengiriman smartphone di Indonesia turun 7% secara tahunan (YoY), tertekan oleh lemahnya permintaan konsumen dan kondisi ekonomi yang dibayangi ketidakpastian.
Jika dilihat berdasarkan merek, Xiaomi menempati posisi pertama dengan pangsa pasar pengiriman sebesar 21% pada kuartal II/2025. Angka ini meningkat dari 18% pada kuartal II/2024.
Jumlah pengirimannya naik sekitar 10% secara tahunan, didorong oleh ekspansi gerai offline, portofolio produk yang lebih beragam, serta peluncuran seri terbaru seperti Xiaomi 15 Series dan Pocophone F7.
Samsung naik ke posisi kedua dengan pangsa pasar pengiriman sebesar 20% pada kuartal II/2025. Jumlah itu lebih besar dari 16% pada kuartal II/2024. Pertumbuhan jumlah pengiriman Samsung tercatat sebesar 20% secara tahunan, dan merupakan kenaikan tertinggi di antara lima merek lainnya.
Peningkatan ini ditopang oleh lini Galaxy A Series berbasis 5G, strategi pemasaran agresif, program cicilan, serta trade-in yang semakin populer.
Pasar smartphone Indonesia semester I/2025
Oppo menempati posisi ketiga dengan pangsa pasar pengiriman sebesar 16% pada kuartal II/2025. Persentasenya turun dibandingkan kuartal II/2024 yang sebesar 18%. Adapun jumlah pengirimannya mengalami penurunan sebesar 14% secara tahunan.
Selanjutnya, Vivo mencatatkan pangsa pasar pengiriman sebesar 13% pada kuartal II/2025, turun tajam dari 18% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Jumlah pengiriman smartphone Vivo juga merosot 29% YoY, menjadikannya merek dengan penurunan terbesar di antara lima merek lainnya.
Sementara itu, Infinix bertahan dengan pangsa pasar pengiriman sebesar 10% pada kuartal II/2025, tidak berubah dari kuartal II/2024. Namun secara tahunan, jumlah pengiriman smartphone Infinix di Indonesia tetap menurun 5%.
Adapun kategori merek smartphone lainnya mencatatkan pangsa pasar pengiriman sebesar 18% pada kuartal II/2025, lebih rendah dibandingkan kuartal II/2024 yang sebesar 20%. Jumlah pengiriman smartphone juga mengalami penurunan secara tahunan sebesar 19%.
