Bisnis.com, JAKARTA – Advanced Micro Devices Inc. (AMD) meraih kesepakatan besar untuk memasok chip kepada OpenAI, yang memberi peluang bagi produsen chip asal AS itu untuk menantang dominasi Nvidia Corp. di industri komputasi AI.
Melansir Bloomberg pada Selasa (7/10/2025), berdasarkan perjanjian itu, OpenAI akan menggunakan chip grafis AMD dengan kapasitas 6 gigawatt dalam beberapa tahun mendatang, setara dengan lebih dari setengah ukuran kontrak yang baru-baru ini ditandatangani startup AI itu dengan Nvidia.
Sebagai bagian dari kesepakatan, OpenAI berhak membeli hingga 160 juta saham AMD dengan harga US$0,01 per lembar jika proyek mencapai target tertentu. Jumlah tersebut setara dengan sekitar 10% saham beredar AMD.
Target tersebut mensyaratkan kenaikan harga saham AMD hingga level US$600. Pada Jumat lalu, saham AMD ditutup di posisi US$164,67.
Bagi AMD, kontrak ini menjadi ujian besar yang bisa menghasilkan pendapatan baru puluhan miliar dolar sekaligus memperkuat posisinya sebagai penantang serius di pasar AI.
Namun, langkah tersebut juga membawa risiko, karena ketergantungan AMD terhadap industri AI yang oleh sebagian pihak dikhawatirkan tengah membentuk gelembung.
“Ini jelas merupakan proyek terbesar yang kami umumkan sejauh ini. Sekarang kami memulai pembangunan skala masif. Ini kesepakatan besar, baik bagi perusahaan, pemegang saham, maupun tim kami,” kata CEO AMD Lisa Su dikutip dari Bloomberg, Selasa (7/10/2025).
Secara terpisah, dalam konferensi telepon, Su menambahkan, kesepakatan ini didesain agar OpenAI juga termotivasi melihat AMD sukses. Menurutnya, semakin banyak OpenAI menggunakan chip AMD, semakin besar pendapatan yang diperoleh keduanya,
Saham AMD sempat melonjak hingga 38%, menyentuh level intraday US$226,71, kenaikan terbesar sejak April 2016. Sebaliknya, saham Nvidia terkoreksi hingga 2,3%.
Perjanjian ini menambah deretan kontrak besar OpenAI dalam memperluas kapasitas pusat data, mencerminkan keyakinan industri teknologi bahwa permintaan untuk perangkat AI bertenaga tinggi akan terus tumbuh.
Sebelumnya, Nvidia berkomitmen investasi hingga US$100 miliar dalam pembangunan infrastruktur AI bersama OpenAI dengan kapasitas minimal 10 gigawatt, setara dengan kebutuhan listrik puncak Kota New York.
Namun, pembiayaan proyek raksasa tersebut masih menyisakan tanda tanya. CEO OpenAI Sam Altman sebelumnya sempat menyebut rencana belanja “triliunan dolar” untuk infrastruktur AI, dan tengah menyiapkan instrumen pendanaan baru, tanpa memberikan detail. Presiden OpenAI Greg Brockman menambahkan, perusahaan mengeksplorasi berbagai opsi pembiayaan, mulai dari utang hingga ekuitas.
Di sisi lain, kekhawatiran muncul bahwa industri AI bisa mengalami nasib seperti gelembung dot-com pada akhir 1990-an, mengingat nilai kontrak chip dan pusat data AI yang kini mencapai puluhan miliar dolar di seluruh dunia.
Bagi AMD, kesepakatan ini memastikan teknologinya tetap masuk dalam ekosistem utama pembangunan pusat data AI. Saat ini, AMD masih jauh tertinggal dari Nvidia di pasar prosesor akselerator.
Tahun ini, pendapatan AMD dari bisnis tersebut diperkirakan mencapai US$6,55 miliar, dengan tambahan kontribusi dari kerja sama OpenAI mulai tahun depan, dan percepatan signifikan pada 2027.
Struktur kesepakatan berlaku hingga 5 Oktober 2030. Lisa Su menegaskan, AMD dan OpenAI akan segera memulai implementasi.
Kesepakatan ini juga bisa membantu OpenAI mengurangi ketergantungan pada produk Nvidia, yang divisi pusat datanya mencatat pendapatan US$115 miliar tahun lalu, lebih besar daripada total pendapatan tahunan seluruh pesaingnya.
Menurut analis Bernstein, Stacy Rasgon, perjanjian AMD–OpenAI ini berpotensi menunjukkan bahwa permintaan terhadap produk AMD tidak lagi sekadar taktik tawar-menawar melawan Nvidia, tetapi sudah menjadi minat nyata dari klien besar.
“AMD kini sepenuhnya bergantung pada keberhasilan rencana besar OpenAI. Altman bisa saja menggiring ekonomi ke arah kehancuran, atau justru membawa kita ke masa depan. Saat ini, jawabannya masih tanda tanya,” ujarnya.
Sejak lama dikenal sebagai pesaing Intel di pasar prosesor PC dan server, AMD kini semakin memikat investor berkat ekspansi ke chip AI.