Valuasi OpenAI Dikabarkan Tembus Rp7,75 Kuadriliun

Valuasi OpenAI Dikabarkan Tembus Rp7,75 Kuadriliun

Bisnis.com, JAKARTA — OpenAI dikabarkan mencapai valuasi sebesar US$500 miliar atau setara dengan Rp7,75 kuadriliun. Perusahaan pengembang ChatGPT mencapai valuasi itu setelah menjual saham sekitar US$6,6 miliar atau setara dengan Rp102,3 triliun.

Mengutip pemberitaan CNA, valuasi OpenAI meningkat dari US$300 miliar atau Rp4,65 kuadriliun usai aksi tersebut serta menegaskan pertumbuhan perusahaan baik dari sisi jumlah pengguna maupun pendapatan.

Dilaporkan oleh Reuters pada Agustus 2025, aksi korporasi merupakan hasil dari penjualan saham oleh karyawan OpenAI kepada konsorsium investor yang mencakup Thrive Capital, SoftBank, Dragoneer Investment Group, MGX dari Abu Dhabi, dan T. Rowe Price.

Selain itu, perusahaan telah mengizinkan penjualan saham senilai lebih dari US$10 miliar atau setara dengan Rp155 triliun di pasar sekunder.

Alhasil, penjualan saham ini menambah investasi sebelumnya dari SoftBank dalam putaran pendanaan primer OpenAI senilai US$40 miliar.

Penjualan ini terjadi pada saat perusahaan raksasa teknologi lainnya tengah bersaing ketat untuk mendapatkan talenta kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dengan menawarkan paket kompensasi yang sangat menarik.

Meta, misalnya, berinvestasi miliaran dolar di Scale AI dan merekrut CEO-nya yang berusia 28 tahun, Alexandr Wang, untuk memimpin unit super intelligence barunya.

Menurut laporan The Information awal pekan ini, OpenAI membukukan pendapatan sekitar US$4,3 miliar pada paruh pertama 2025, atau sekitar 16% lebih banyak dibandingkan total pendapatan sepanjang tahun lalu.

Sebelumnya, OpenAI bersama Oracle dan SoftBank mengumumkan pembangunan lima pusat data kecerdasan buatan (AI) baru di Amerika Serikat (AS) di bawah proyek Stargate, platform infrastruktur AI utama OpenAI.

Melansir laman resmi OpenAI pada Rabu (24/9/2025), pembangunan lima pusat data baru di berbagai wilayah Amerika Serikat bersama kampus utama Stargate di Abilene, Texas, serta proyek dengan CoreWeave, akan menambah kapasitas Stargate hingga hampir 7 gigawatt. Nilai investasinya diperkirakan lebih dari US$400 miliar atau sekitar Rp6.642 triliun dalam tiga tahun ke depan.

Peningkatan kapasitas tersebut membuat OpenAI lebih cepat dalam memenuhi target komitmen US$500 miliar (Rp8.302 triliun) untuk mencapai total kapasitas 10 gigawatt pada akhir 2025, lebih awal dari jadwal yang telah ditetapkan.

Pada Juli lalu, OpenAI dan Oracle menandatangani kesepakatan untuk mengembangkan kapasitas tambahan hingga 4,5 gigawatt. 

Kemitraan ini bernilai lebih dari US$300 miliar atau sekitar Rp4.981 triliun dalam lima tahun ke depan. Tiga dari lima lokasi baru akan berada di Shackelford County, Texas; Doña Ana County, New Mexico; serta sebuah lokasi di Midwest yang akan diumumkan kemudian.