Surabaya (beritajatim.com) – Pimpinan Daerah Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (GM FKPPI) Jawa Timur menyambut baik inisiatif Presiden Prabowo Subianto yang membentuk tim reformasi Polri.
Kebijakan ini dinilai sebagai momentum historis untuk memperkuat profesionalisme, dan mengembalikan kepercayaan publik melalui keteladanan moral.
Ketua GM FKPPI Jatim, Agoes Soerjanto, menegaskan bahwa reformasi harus berangkat dari spirit Jenderal Hoegeng Iman Santoso, yang disimbolkan sebagai integritas dan kesederhanaan.
”Reformasi yang digagas Presiden Prabowo harus berangkat dari spirit keteladanan Hoegeng. Dengan begitu, Polri kembali mendapat tempat mulia di hati rakyat sebagai pelindung dan pengayom masyarakat,” ungkapnya.
Sekretaris GM FKPPI Jatim, Didik Prasetiyono, menambahkan bahwa reformasi sejati membutuhkan pembaruan yang menyentuh aspek moral dan karakter, sebagaimana dicontohkan oleh kesuksesan reformasi kepolisian di Jepang dan Georgia.
Menurut GM FKPPI Jatim, terdapat tiga fokus utama yang harus dijalankan tim reformasi:
Perbaikan Perilaku Aparat: Agar lebih humanis, profesional, dan jauh dari tindakan represif.
Pembaruan Institusional: Untuk menghindari jebakan politisasi, patronase bisnis, dan mafia hukum.
Peningkatan Pelayanan Publik: Dengan menutup rapat celah praktik korupsi.
”Ketiga dimensi ini harus berjalan seiring agar Polri mampu menjawab tantangan zaman. Konsistensi pada tiga pilar tersebut akan melahirkan kepolisian yang kuat dan berwibawa,” tegas Didik.
Sebagai organisasi yang lahir dari rahim TNI-Polri, GM FKPPI Jatim menyatakan akan hadir sebagai pihak yang kritis sekaligus konstruktif dalam mengawal proses ini.
”Reformasi Polri adalah tugas bersama seluruh komponen bangsa,” kata Didik.
GM FKPPI Jatim berharap tim reformasi mampu menghasilkan rekomendasi strategis yang menguatkan peran Polri sebagai garda terdepan dalam melayani masyarakat dengan adil, profesional, dan bermartabat.
”Kami percaya langkah Presiden Prabowo ini akan menjadi titik balik menuju kepolisian yang modern dan berintegritas. Cita-cita para pendiri bangsa harus menjadi kompas utama dalam perjalanan reformasi ini,” pungkasnya. (tok/ted)
