Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengungkapkan meski tidak akan menutup Stasiun Karet, tetapi aktivitas naik turun penumpang kereta rel listrik (KRL) tidak akan lagi dilayani di stasiun tersebut.
Integrasi yang akan dilakukan, kata Dudy, yakni menghentikan operasional di Stasiun Karet sehingga calon penumpang dapat berjalan menuju Stasiun BNI City melalui Stasiun Karet.
“Setelah kami melakukan beberapa kali pembicaraan dengan KAI, dengan Pak Erick juga [yang saat itu masih menjadi Menteri BUMN], itu tidak akan ditutup, tetapi akan disambungkan dengan Stasiun BNI City,” ujarnya dalam Media Briefing, Selasa (30/9/2025).
Dia juga telah meminta PT Kereta Commuter Indonesia, anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, untuk memperbaiki Stasiun Karet. Baik untuk pembangunan kanopi hingga perbaikan lantai peron.
“Nanti pinggiran peron [Stasiun Karet] kita kasih pagar. Akses masuk tetap di Karet tetapi kereta tidak berhenti di Karet,” jelasnya.
Dengan demikian, penumpang yang akan menggunakan KRL dapat melakukan tap in atau tap out di Stasiun BNI City.
Meski demikian, Dudy belum menyebutkan kapan pemberlakuan naik turun penumpang di BNI City akan berlaku maupun operasional di Stasiun Karet akan berhenti.
Pada tahap awal, akan dilakukan uji coba menghubungkan peron Stasiun Karet dari arah Karet Bivak ke peron ke BNI City. Bila sesuai rencana, pembangunan tersebut akan rampung dan dapat digunakan pada Oktober ini—meski belum disebutkan tanggalnya.
Setelah itu, Dudy akan memantau uji coba integrasi tersebut dan melihat terlebih dahulu arus penumpang.
Untuk mengurangi kepadatan, pemerintah juga akan membuka pintu masuk Stasiun Karet dari arah Pasar Tanah Abang, sehingga calon penumpang tidak perlu lagi menyebrang rel untuk masuk Stasiun Karet.
“Saya kemarin berpikir bahwa itu dicoba dulu, tapi tidak ditutup dahulu [Stasiun Karet]. Kalau mereka sudah coba, kita sambil menghitung jumlahnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Pemerintah Daerah DKI Jakarta akan membangun jembatan penyebrangan dari BNI City ke arah depan Hotel Shangri La untuk memudahkan masyarakat mengakses stasiun.
Sebelumnya, alasan penutupan Stasiun Karet itu lantaran jaraknya terlalu dekat dengan Stasiun BNI City, sehingga dirasa kurang efektif. Berdasarkan riset dan pengamatan faktual yang dilakukan, posisi Stasiun Karet hanya berjarak 350 meter dari Stasiun BNI City atau sekitar dua gerbong KRL.
KAI Commuter juga menjelaskan bahwa rencana penutupan Stasiun Karet dilandasi oleh pertimbangan keselamatan penumpang dan kerentanan akses menuju Stasiun Karet yang memicu kemacetan.
Faktor keselamatan juga menjadi pertimbangan utama penutupan Stasiun Karet karena dengan rangkaian sebanyak 12 gerbong KRL tidak preipal di perlintasan (rangkaian KRL akan menutup perlintasan).
Berdasarkan pengalaman Bisnis, peron di Stasiun Karet hanya mampu menampung 10 rangkaian gerbong KRL. Sementara dua gerbong paling belakang dari arah laju kereta tidak mendapat peron.