Pacitan (beritajatim.com) – Duka mendalam menyelimuti keluarga korban pembacokan sadis di Desa Temon, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan. Arga Novalleky Saputra (11), salah satu korban, meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di RS Bethesda, Yogyakarta.
Kepala Desa Temon, Jamiatin, membenarkan kabar duka tersebut. “Betul, jenazah sudah berada di rumah duka. Arga meninggal pada Selasa (23/9/2025) malam sekitar pukul 23.12 WIB di RS Bethesda, Yogyakarta,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (24/9/2025).
Arga, siswa kelas V SDN 2 Temon, sebelumnya menjalani operasi dan sempat masuk PICU (ICU khusus anak) karena kondisinya terus menurun. Pada Senin (22/9), ia dirujuk dari RSUD dr. Darsono Pacitan ke RS Bethesda.
“Pasien harus berada di ICU anak dengan ventilator. Sementara jumlah ruang ICU di rumah sakit rata-rata hanya sekitar 5 persen dari total tempat tidur,” jelas Kepala IGD RSUD dr. Darsono, Netty Nurnaningtyas.
Dengan meninggalnya Arga, jumlah korban jiwa akibat aksi brutal pelaku bertambah. Sementara itu, dua korban lain, yakni Miskun dan Eki Azrista, sudah diperbolehkan pulang pada Selasa (23/9).
Adapun Miswati, mantan istri pelaku, masih menjalani perawatan di RSUD Pacitan.
“Miswati masih membutuhkan transfusi darah dan belum direncanakan pulang,” tambah Netty.
Hingga hari keempat pencarian, pelaku pembacokan, AS alias Wawan, masih buron. Aparat kepolisian bahkan sudah menerjunkan anjing pelacak (K-9) untuk melacak keberadaannya, namun hingga kini belum membuahkan hasil. (tri/ian)
