Jombang (beritajatim.com) – Polsek Mojoagung mengamankan puluhan remaja yang terlibat bentrokan dengan warga Desa Dukuhdimoro, Kecamatan Mojoagung, Sabtu (20/9/2025) dini hari.
Kejadian ini bermula ketika sekitar 50 remaja melakukan konvoi motor di Jalan Raya Dukuhdimoro. Dalam perjalanan, mereka dihentikan oleh warga setempat karena perilaku menggeber-geber kendaraan yang mengganggu ketenangan lingkungan.
Ketika warga mencoba menghentikan aksi mereka, dua remaja tertangkap dan sepeda motor mereka dirusak. Kedua remaja ini pun melarikan diri dan bersembunyi di ladang jagung. Warga yang mengetahui kejadian tersebut kemudian melaporkan peristiwa itu ke Polsek Mojoagung.
Tak lama kemudian, aparat kepolisian datang melakukan penyisiran, yang hasilnya, 22 remaja berhasil ditangkap dan 12 sepeda motor disita sebagai barang bukti.
Kapolsek Mojoagung Kompol Yogas mengonfirmasi bahwa para remaja yang tertangkap dibawa ke kantor polisi untuk dilakukan pembinaan lebih lanjut. Polisi juga mendata identitas para remaja tersebut.
Menanggapi pertanyaan tentang kemungkinan adanya gangguan keamanan yang lebih besar, seperti gangster, Kompol Yogas memastikan bahwa sejauh ini tidak ditemukan indikasi ke arah tersebut.
“Mereka kebanyakan para pelajar. Jumlahnya sekitar 50 anak. Belum kita temukan adanya indikasi gangster. Para pelajar tersebut berasal dari sejumlah kecamatan, di antaranya Wonosalam, Bareng, Bandarkedungmulyo, bahkan ada yang berasal dari Nganjuk,” ujar Yogas.
Sebagai bagian dari proses pembinaan, orang tua dan guru dari para remaja tersebut dipanggil untuk memberikan arahan agar kejadian serupa tidak terulang. Sepeda motor yang digunakan para remaja dalam konvoi juga dikenakan tilang.
Kapolsek mengingatkan orang tua untuk selalu mengawasi aktivitas anak-anaknya, terutama saat jam malam. “Misalnya, pukul sepuluh malam, anak-anak harus sudah berada di rumah. Karena saat mereka berkumpul, sangat berpotensi untuk melakukan konvoi sepeda motor,” pungkasnya. [suf]
